Liputan6.com, Jakarta - Seorang fisikawan asal Prancis, Ludwik Leibler, yang meraih penghargaan European Patent Office's 2015 Inventor Award menemukan polimer jenis baru bernama vitrimers.
Jenis material kaca ini memiliki sifat yang dapat `menyembuhkan` diri sendiri. Dengan kata lain, saat kaca ini pecah dapat mulus dengan sendirinya. Tak menutup kemungkinan bahwa ke depannya vitrimers akan digunakan di layar smartphone.Â
Leibler menemukan teknologi ini ketika ia menggabungkan dua bahan yang berbeda menjadi satu `supramolekul` substansi, dengan ikatan molekul yang tidak kaku dan tidak permanen, tetapi memiliki keseimbangan yang dinamis.
Dengan demikian, vitrimers dapat bersifat kokoh dan fleksibel dalam waktu bersamaan, yang memungkinkan plastik berubah dari padat ke lentur serta dapat melakukan perbaikan diri ketika suhu berubah.Â
Namun sayangnya, belum ada kepasitaan kapan vitrimers akan disematkan ke produk konsumen, seperti smartphone atau tablet. Demikian seperti dikutip dari laman Huffington Post, Jumat (3/7/2015)
"Kami berpikir akan mengaplikasikannya di moda transportasi, di mobil, dan di pesawat," kata Leibler dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN.
Penemuan ini sendiri sebenarnya bukan yang pertama. Pada Juli 2014, Apple juga mematenkan kaca yang tidak akan rusak ketika tergores dengan benda tajam.
Pada Desember 2014, Apple memperoleh hak paten untuk teknologi yang dapat merasakan bila perangkat jatuh dan kemudian komponen internal perangkat akan menggeser pusat massa untuk meminimalkan kerusakan sebanyak mungkin.
(isk/dhi)
Canggih, Layar Smartphone yang Pecah Bisa Mulus Sendiri
Material jenis kaca ini memiliki sifat yang dapat `menyembuhkan` diri sendiri ketika pecah atau retak.
Advertisement