Sukses

Indonesia Akan Kembangkan Teleskop untuk Pantau Ancaman Asteroid

Nantinya, teleskop tersebut akan ditempatkan di Observatorium Nasional Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti yang sudah diwartakan sebelumnya, Indonesia tidak menutup kemungkinan bisa terkena hantaman benda alami luar angkasa atau asteroid. Isu ribuan asteroid yang berpotensi dapat menabrak bumi pun kian merebak.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan) menjelaskan bahwa asteroid memang memiliki kemungkinan dapat jatuh di wilayah manapun di planet Bumi.

Namun untuk mengantisipasi hal ini terjadi, Lapan berencana mengembangkan sebuah teknologi yang berguna untuk mengamati benda alami luar angkasa. Nantinya, teknologi dengan bentuk teleskop itu akan ditempatkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Lapan saat ini bekerjasama dengan ITB berencana untuk mengembangkan sebuah sistem pengamatan benda-benda alami dengan memanfaatkan alat teleskop, yang nantinya akan ditempatkan di Observatorium Nasional Kupang," ujar Abdul Rahman, peneliti Lapan, yang dihubungi tim Tekno Liputan6.com melalui pesan singkat.

Abdul menjelaskan bahwa isu ancaman asteroid memang terus marak merebak dan mampu mencuri perhatian masyarakat dunia. Terlebih, semenjak kejadian jatuhnya asteroid di wilayah Chelyabinsk, Rusia, pada 2013 lalu.

Oleh karena itu, lanjut Abdul, kerjasama internasional pun diperlukan untuk dapat menanggulangi hal tersebut.

Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, NASA juga memiliki sebuah teknologi yang mampu mengubah arah jalur asteroid yang terbang menuju bumi. Teknologi tersebut disebut Asteroid Lander oleh NASA.

Bagaimanapun, Abdul mengungkap bahwa ancaman asteroid terhadap Bumi pada umumnya relatif kecil. Tetapi, apabila nanti ada asteroid besar yang berukuran lebih dari satu kilometer bisa jatuh ke Bumi, itu justru bisa menimbulkan kerusakan secara global.

Abdul menambahkan, semakin besar ukuran asteroid tersebut, semakin kecil pula peluangnya untuk menabrak Bumi. "Indonesia tidak boleh hanya menonton saja dan tidak berperan apa-apa dalam masalah ini," tandasnya.

"Indonesia seharusnya mengembangkan sistem peralatan yang mampu mendeteksi benda-benda alami dan menganalisis datanya juga. Kita juga harus bergabung dalam jaringan internasional yang sudah berkembang," tutup Abdul.

Baca juga:
Asteroid Berpotensi `Hantam` Indonesia
Upaya NASA Selamatkan Bumi dari Ancaman `Kiamat` Asteroid

(jek/dew)

Video Terkini