Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat bergulir liar, akhirnya kasus dugaan penipuan online yang dilakukan Lazada Indonesia telah selesai.Â
Menurut keterangan Alexandre Dardy selaku Co-CEO Lazada Indonesia, pihaknya hari ini telah menyelesaikan masalah tersebut dengan Danis Darusman, konsumen Lazada yang mengaku membeli iPhone 6 Plus namun malah mendapatkan sabun mandi batangan.
"Hari ini resmi sudah tuntas, kami pukul 11.00 WIB tadi sudah antarkan unit iPhone 6 Plus kepada saudara Danis Darusman. CMO kami sendiri, Sebastian Sieber, bersama PR Manager kami, Tania Amalia, yang mengantarkannya langsung," papar Alexandre saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di kantor Lazada Indonesia, Kamis (2/7/2015).
Meski begitu, Alexandre mengaku pihaknya memang belum mampu menemukan di mana sebenarnya titik permasalahan utama dari kejadian ini. Proses investigasi hingga saat ini masih berjalan.
"Kami masih melakukan penyelidikan, belum diketahui di mana sebenarnya kesalahan terjadi. Akan tetapi, fokus utama kami adalah menyelesaikan permasalahan terlebih dulu dengan pelanggan. Kami langsung tawarkan opsi penggantian unit baru atau refund," ungkapnya.
Sebelumnya, Danis Darusman selaku pemilik akun Twitter @danisdarusman sempat membuat heboh setelah beberapa waktu lalu mengaku menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh situs belanja online Lazada.
Pada Senin 29 Juni 2015 lalu, Danis sempat berkicau, "Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo."
Advertisement
Bahkan, persoalan sempat meluas setelah pengakuan Danis tersebut menyedot pro dan kontra. Sebagian netizen berpendapat bahwa kasus ini hanyalah sebuah rekayasa, alias black campaign untuk menyudutkan pihak Lazada Indonesia.
Sebab, secara kebetulan Danis adalah salah seorang karyawan situs belanja online Elevenia. Medeleine Ong De Guzman selaku Vice President Marketing Division PT XL Planett, perusahaan patungan antara Xl Axiata dan Sk Planet yang mengelola situs Elevenia juga telah angkat bicara mengklarifikasi permasalahan ini.
Saat ditemui tim Tekno Liputan6.com ia mengatakan, "Kami telah berkomunikasi secara langsung dengan pihak Lazada dan menegaskan bahwa ini adalah murni masalah personal. Ini merupakan pengalaman antara pembeli dengan penjual, bukannya black campaign atau propaganda hitam."
(dhi/isk)