Liputan6.com, Jakarta - Kasus beli iPhone 6 Plus dapat sabun batangan yang menimpa pelanggan Lazada, Danis Darusman, sudah tuntas. Lazada mengklaim bahwa masalah ini merupakan kasus produk yang tertukar.
"Penyelidikan kami menunjukan bahwa ini merupakan kasus produk yang tertukar – kesalahan dari individu pada operasional rantai suplai. Kasus yang jarang terjadi ini kami tanggapi dengan sangat serius dan kebijakan rantai suplai sedang dalam tinjauan rutin dan terus ditingkatkan untuk meminimalisir kejadian ini terulang kembali," kata Lazada melalui siaran persnya, Kamis (2/7/2015).
Baca Juga
Lazada memastikan hal ini tidak akan terjadi lagi dan menepati janji kepada konsumen untuk menghadirkan pengalaman belanja yang mudah dan menegaskan tidak ada konsumen yang dikecewakan.
Advertisement
Melalui program perlindungan pelanggan, jaminan uang kembali, dan garansi kepuasan 100% yang termasuk kebijakan pengembalian barang, Lazada memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa mereka akan menerima produk yang sesuai, baru, asli dan tidak rusak.
"Apabila terjadi sebaliknya, maka tim layanan pelanggan akan menghubungi konsumen dalam waktu 24 jam untuk memastikan konsumen menerima produk yang tepat atau melakukan pengembalian uang utuh. Ini merupakan jaminan yang kami berikan kepada konsumen yang memberikan kepercayaannya dengan berbelanja di Lazada," pungkas Lazada.
Sebelumnya, pada Senin 29 Juni 2015 lalu, Danis sempat berkicau, "Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo."
Bahkan, persoalan sempat meluas setelah pengakuan Danis tersebut menyedot pro dan kontra. Sebagian netizen berpendapat bahwa kasus ini hanyalah sebuah rekayasa, alias black campaign untuk menyudutkan pihak Lazada Indonesia. Sebab, secara kebetulan Danis adalah salah seorang karyawan situs belanja online Elevenia.
Meski begitu, menurut pengakuan PR Manager Lazada Indonesia Tania Amalia, pihaknya sama sekali tidak berfokus pada dugaan rekayasa atau kemungkinan black campaign pada kejadian ini.
"Fokus kami bukan mencari apakah ini black campaign atau rekayasa. Yang kami Pikirkan adalah consumer experience, untuk itu kami tuntaskan masalah ini secepatnya," papar Tania di kantor Lazada di Jakarta.
(isk/dhi)