Liputan6.com, Jakarta - Mismawati adalah salah satu perempuan yang memutuskan untuk berprofesi sebagai pengemudi GoJek. Menurut pengakuannya, ia sudah 2 bulan bergabung dengan GoJek dan mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 200 ribu per hari.
Saat ditemui tim Tekno Liputan6.com pada acara Street Smart Program bersama Rivat Driving Labs (RDL) yang diadakan di Lapangan Terbang Pelita, Pondok Cabe, Mismawati menceritakan pengalamannya beroperasi sebagai GoJek di Ibu Kota Jakarta.
"Penumpang sering kaget pas yang jemput saya. Tapi sejauh ini sih lancar-lancar saja, belum ada penumpang yang memprotes," ujar Mismawati.
Terkait urusan kemampuan mengemudi, Mismawati mengklaim dirinya cukup mahir dan telah dibekali pengetahuan yang cukup dari GoJek.
Baca Juga
"Ya, saya kan ikut pelatihan kaya gini, cukup menantang, tapi juga jadi banyak tahu. Emang sih, pernah ada penumpang yang pas melihat saya perempuan, malah ingin bawa sendiri motornya. Saya gak mau, takut saya-nya dibawain kabur," kelakar Mismawati.
Advertisement
Menurut Client Officer GoJek Maulana Pandu, data terakhir menunjukkan bahwa ada sekitarnya 50 pengemudi GoJek perempuan.
"Tapi itu belum update, mungkin sekarang sudah tambah 2-3 kali lipat jumlahnya," jelasnya.
Pandu melanjutkan, "Kebanyakan yang perempuan, dengan alasan keamanan, tidak mengambil order transport. Mereka lebih ke Go-Food antar makanan atau kurir. Tapi yang cuek sih, tetap ambil penumpang juga."
Untuk urusan keamanan berkendara, Pandu menjamin, "Kalau sudah pakai jaket dan helm GoJek dan beroperasi berarti sudah lulus. Layak dari segi persyaratan administrasi, sampai kemampuan mengemudi."
(dhi/isk)