Liputan6.com, North Wales - Zaman es atau "Ice Age" rupanya tidak hanya terjadi di masa lampau. Menurut kabar yang beredar baru-baru ini, sekelompok ilmuwan membuat prediksi bahwa dalam waktu 15 tahun ke depan atau tepatnya pada tahun 2030, sebagian wilayah Bumi akan masuk dalam zaman es mini.
Hal tersebut akan disebabkan oleh aliran Sungai Thames akan membeku pada saat musim dingin.
Menurut informasi yang dilansir laman Telegraph, Rabu (15/7/2015), ilmuwan yang termasuk ke dalam tim peneliti solar di University of Northumbria tersebut menciptakan sebuah model aktivitas matahari yang menjelaskan tentang prediksi akurat fenomena alam yang belum pernah terjadi sebelumnya.Â
Mereka mengungkap, "gerakan cairan" yang bergerak di dalam Matahari dapat dianggap mempengaruhi siklus cuaca. Hal ini bisa membuat suhu turun drastis pada tahun 2030.
Bahkan, aktivitas solar atau Matahari diprediksi akan turun secara drastis sebanyak 60 persen.
Di dalam presentasi National Astronomy Meeting yang digelar di Llandudno, seorang ilmuwan yang bernama Prof Valentina Zharkova menjelaskan bahwa turunnya aktivitas Matahari yang dapat menyebabkan kondisi begitu dingin serupa dengan yang pernah dialami Bumi pada akhir abad ke-17.
Lebih lanjut, aktivitas Matahari yang mampu mengubah iklim Bumi ini disebut sebagai "Maunder Minimum" atau sering disebut "Little Ice Age". Peristiwa ini juga menyatakan bahwa aktivitas bintik Matahari sedang berada di posisi yang paling rendah.
Maunder Minimum pada awalnya terjadi pada periode tahun 1645 dan 1715. Pada saat itu, wilayah Eropa dan Amerika Utara mengalami musim dingin dengan suhu temperatur dingin yang sangat ekstrim.
(jek/dew)
15 Tahun Lagi, Setengah Bagian Bumi akan Membeku
15 tahun lagi, setengah bagian wilayah Bumi diprediksi akan mengalami zaman es mini. Benarkah itu akan terjadi?
Advertisement