Liputan6.com, Jakarta - Niatan Facebook untuk ikut meramaikan pasar layanan video musik streaming langsung mendapat tanggapan dari YouTube.
Di acara konferensi Fortune Brainstorm Tech yang berlangsung di Aspen, Colorado, Senin 13 Juli kemarin, CEO YouTube Susan Wojcicki menegaskan bahwa pihaknya selalu siap bersaing dengan siapapun.
"Tak heran bagaimana orang lain melihatnya, video online adalah pasar yang sangat besar," papar Wojcicki. "Maka tak mengejutkan jika mereka memutuskan untuk memasuki pasar," lanjutnya.Â
Wojcicki menjelaskan, rata-rata masyarakat Amerika Serikat (AS) menghabiskan waktu sekitar 4 jam per hari untuk menonton televisi. Nilai bisnis periklanan televisi kini bisa mencapai angka US$ 150 miliar. Sedangkan bisnis televisi berlangganan senilai US$ 250 miliar.
Angka-angka yang sangat menggiurkan itu, ungkap Wojcicki, sangat mungkin terjadi di lini bisnis video online. Sebab, generasi muda di era teknologi seperti sekarang ini telah mengalami perubahan kebiasaan dalam mengonsumsi tontonan ke arah digital.
Sebelumnya, menurut sejumlah sumber The New York Times, Facebook tengah berusaha untuk menghadirkan video musik ke news feed pengguna. Karena itu, jejaring sosial tersebut beberapa waktu lalu tengah menjajaki kerjasama dengan label rekaman besar agar tak tersandung soal hak cipta nantinya.
Rencana Facebook ini didukung dengan meningkatnya jumlah penonton video di layanan mereka. Facebook diperkirakan akan menambahkan video musik dalam beberapa bulan ke depan. Pihak label musik akan menentukan video yang ditampilkan di Facebook. Kemudian kedua belah pihak akan berbagi pendapatan dari iklan yang ada di video.
(dhi/dew)
YouTube Tak Gentar Hadapi Facebook di Bisnis Video
CEO YouTube Susan Wojcicki menegaskan bahwa pihaknya selalu siap bersaing dengan siapapun.
Advertisement