Sukses

Ini Kelebihan Bos Baru Google

Larry Page kini menjadi CEO Alphabet, sedangkan posisinya sebagai CEO Google digantikan oleh Sundar Pichai.

Liputan6.com, Jakarta - Google melakukan perombakan besar dengan menjadi anak usaha dari perusahaan baru yang didirikannya yaitu Alphabet. Larry Page yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) kini beralih menjadi CEO Alphabet, sedang posisinya di Google diambil alih oleh Sundar Pichai.

Pichai bukan pendatang baru di dalam bisnis Google. Ia sebelumnya memimpin divisi produk dan kinerjanya mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Page.

Pria kelahiran Tamil Nadu, India, tersebut mulai bekerja di Google sejak 2004. Awal karirnya dimulai sebagai Product Manager untuk Google Toolbar, sebuah extension yang digunakan oleh pengguna Internet Explorer untuk mempercepat pencarian Google.

Sederet prestasinya di Google membuatnya mendapat julukan 'rising star'. Bahkan sebelum ditunjuk sebagai CEO Google, banyak orang melihatnya memiliki peluang untuk menempati posisi tersebut.

Dilansir Business Insider, Selasa (11/8/2015), salah satunya yang yakin dengan performa Pichai adalah Maarten Hooft yang pernah bekerja selama enam tahun (2006 - 2012) di Google. Ia pernah menggambarkan perbedaan antara Page dan Pichai, ketika Pichai dipromosikan menangani semua produk konsumen besar Google pada Oktober tahun lalu.

Menurut Hooft, Page adalah orang dengan visi besar dan tidak takut menetapkan tujuan yang berani. Namun bukan berarti Pichai tidak memiliki visi, hanya saja ia dirasa lebih baik dalam hal pengoperasian atau merealisasikan visi.

Hooft menilai, Pichai adalah orang yang mampu 'merakit' tim, menunjuk orang-orang yang tepat dan merealisasikannya. "Larry dan Sergey Brin (co-founder Google), memiliki berbagai visi dan bisa memulainya. Tapi saya pikir, orang yang bisa menyelesaikannya adalah Pichai," tutur Hooft.

Hooft bergabung dengan Google pada 2006 sebagai bagian dari tim distribusi pencarian. Kemudian pindah ke departemen Android sebagai Technical Program Manager pada 2010. Penilaiannya pun berdasarkan pandangan pribadinya selama bekerja di perusahaan tersebut.

"Jika ada yang bisa menggantikan posisi CEO suatu hari nanti, maka Pichai adalah pilihan yang tepat. Ada banyak orang pintar di Google, tapi saya ragu divisi produk konsumen akan sesukses sekarang jika tidak ada Pichai di sana," ungkapnya kala itu.

(din/dhi)