Liputan6.com, Jakarta - Jika sebelumnya Lenovo mengumumkan rencana pemotongan jumlah karyawan, kini vendor asal Taiwan, HTC, juga akan melakukan rencana serupa. Ketatnya pasar smartphone di dunia rupanya menjadi sinyal mereka untuk merumahkan sebagian tenaga kerjanya.
Dilansir dari BusinessInsider, Senin (17/8/2015), HTC dan Lenovo telah mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan dalam jumlah besar. Ini menjadi strategi keduanya untuk menjaga profit di tengah ketatnya persaingan pasar smartphone.
Meski belum menyebutkan secara spesifik divisi karyawan yang akan dirumahkan, HTC telah mengatakan bahwa dia akan memotong 15% tenaga kerja atau setara 2.000 orang. Lenovo sendiri akan merumahkan 3.200 karyawan dari divisi nonmanufaktur, kebanyakan dari divisi grup bisnis mobile.
Menurut laporan AppleInsider, Restrukturasi karyawan ini menjadi sinyal dari performa penjualan Lenovo yang kurang memuaskan di kuartal pertama tahun ini.
Beberapa tahun terakhir, Samsung, Apple, Huawei, dan Xiaomi berkembang sangat pesat sebagai manufaktur smartphone dominan, mulai dari segmen pasar high dan low-end di setiap negara.
Samsung dan Apple yang menguasai pengapalan smartphone, memang menyasar segmen premium. Dominasinya kebanyakan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Setidaknya kedua vendor itu menguasai 43% pasar smartphone dunia.
Justru Samsung dan Apple membuat pemain kecil semakin sulit untuk menghasilkan pendapatan dan profit sehingga memaksa banyak pemain untuk melangsingkan jumlah karyawannya.
Beda halnya dengan Huawei dan Xiaomi, yang memimpin segmen menengah dan bawah smartphone. Mereka utamanya mengincar negara-negara maju, seperti Tiongkok, India, dan Brazil. Terbukti keduanya menguasai sepertiga pengapalan smartphone di Tiongkok pada kuartal II.
(cas/isk)
Vendor Smartphone Makin `Giat` Rumahkan Karyawan
Untuk menjaga profit dan penjualan di tengah ketatnya persaingan pasar smartphone, sejumlah vendor pun melakukan pemotongan jumlah karyawan.
Advertisement