Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya, alasan dibalik penundaan ponsel "bongkar pasang" Google, alias Project Ara terungkap. Lewat akun Twitter resminya, @ProjectAra, dijelaskan bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh belum cocoknya sejumlah komponen yang digunakan.Â
Dijelaskan lebih jauh, Google tampaknya belum berhasil menemukan komponen yang tepat untuk dapat merekatkan modul-modul pada ponsel Project Ara. Komponen perekat sendiri menjadi kunci keberhasilan Project Ara mengingat ponsel ini mengusung konsep penyatuan berbagai modul komponen berbeda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Dilansir laman Cnet, Kamis (20/8/2015), Google kabarnya membatalkan penggunaan komponen magnet 'elektropermanen' untuk merekatkan modul-modulnya. Penggunaan magnet jenis itu dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi Google dari segi konsistensi dan kekuatannya.
Hasilnya, sampai saat ini tim pembesut Project Ara masih terus melakukan uji coba untuk mencari komponen yang tepat untuk dapat merekatkan ponsel bongkar pasang tersebut. Informasi lain menyebutkan bahwa tim pengembang juga sedang mencari beberapa lokasi di Amerika Serikat untuk melakukan uji pasar yang bakal dilakukan tahun depan.
Project Ara merupakan proyek Google untuk mengembangkan ponsel pintar modular. Sebuah ponsel yang dapat dibongkar pasang komponennya dan diganti sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa komponen dari ponsel ini yang dapat diganti di antaranya adalah memori, kamera, dan juga layar.
Google berharap proyek ini akan dapat mempercepat pengembangan dan inovasi komponen-komponen smartphone. Sehingga, para pengembang hardware dapat mulai bersaing untuk terus menghadirkan beragam komponen unggulan untuk jenis ponsel modular di masa mendatang.
(dam/dhi)
Â