Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Alibaba, Daniel Zhang, mengimbau puluhan ribu karyawannya untuk tidak terpengaruh oleh masalah anjloknya harga saham perusahaan. Saham raksasa e-commerce terbesar di China itu memang dilaporkan merosot 3,5 persen pada Senin 24 Agustus, yang ditutup di bawah harga IPO sebesar US$ 68.
"Mari lupakan soal harga saham. Kita seharusnya tidak boleh diganggu oleh rintangan jangka pendek, sebaliknya kita harus membuat rencana masa depan dan merealisasikannya," ungkap Zhang, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (27/8/2015).
Anjloknya pasar saham dunia bukan kali ini saja terjadi, dan yang terjadi kali ini bukan berarti yang terakhir kalinya. Karena itu, Zhang berharap semua orang dapat kembali mengalihkan fokus mereka kepada kepentingan konsumen.
"Kadang ini adalah perjalanan yang sunyi dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip kita. Tapi kita harus melalui banyak pasang surut selama perjalanan ini," tambahnya.
Sempat anjlok pada Senin, saham Alibaba diperdagangkan di level US$ 70,25 di atas harga IPO pada Selasa sore 25 Agustus.
Alibaba adalah perusahaan e-commerce asal Negeri Tiongkok yang menawarkan layanan consumer-to-consumer, business-to-consumer dan business-to-business melalui internet.
Sepak terjang Alibaba Group dimulai dari 1999, ketika Jack Ma mendirikan website Alibaba.com, sebuah portal business-to-business untuk menghubungkan para manufaktur Tiongkok dengan pembeli luar negeri.
(din/dhi)