Liputan6.com, Solo - Smartfren saat ini merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang memproduksi smartphone berbasis code division multiple access (CDMA). Setelah mengadopsi teknologi 4G, Smartfren juga memproduksi handset 4G.
Smartphone bernama Andromax ini di-bundle dengan paket kartu perdana. Ini menjadi strategi Smartfren untuk memperoleh pelanggan baru. Rata-rata harga yang dijual di rentang harga Rp 900 ribu-2 juta.
"Rata-rata harga handset 4G tahun lalu masih Rp 5 jutaan, namun sekarang sudah turun. Nah, handset Andromax kami masuk di segmen harga terjangkau," kata Roberto Saputra, Direktur Smartfren, dalam rangkaian drive test jaringan 4G LTE Smartfren di area Semarang-Yogyakarta-Solo yang turut diikuti tim Tekno Liputan6.com.
Menurut dia, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa partner untuk memproduksi smartphone 4G dengan harga di atas Rp 2 juta. "Kalau kami bisa produksi ponsel di harga itu, artinya kami bisa cover 70% permintaan pasar.
Roberto menunjukkan prototype smartphone yang akan diproduksi dengan harga di atas Rp 2 jutaan tersebut. Ponsel merek HiSense ini, kata dia, akan disebut sebagai global phone karena seluruh jaringan LTE akan berjalan di ponsel tersebut.
Pada tahun ini, Smartfren menargetkan adanya 1,5 juta aktivasi baru Andromax. Untuk handset 4G sendiri, pihaknya menargetkan penjualan 300 ribu per bulan.
(cas/dew)
Smartfren Mau Garap Smartphone 4G di Atas Rp 2 Juta
Smartfren akan bekerja sama dengan beberapa partner untuk memproduksi smartphone 4G dengan harga di atas Rp 2 juta.
Advertisement