Sukses

Review Fallout Shelter: Lebih Dari Sekadar `Seni` Bertahan Hidup

Yuk, intip ulasan mendalam game mobile Fallout Shelter berikut ini!

Liputan6.com, Jakarta - Kali ini, tim Tekno Liputan6.com akan mengulas game mobile besutan Bethesda Softworks yang sempat mengguncang ranah game mobile dalam waktu dua bulan terakhir. Ya, game ini tak lain dan tak bukan adalah seri spin-off dari saga Fallout yang telah melegenda sejak tahun 1997 silam -- Fallout Shelter.

Seperti yang diketahui, saat Bethesda mengumumkan Fallout 4 yang akan diluncurkan di konsol PlayStation 4 (PS4) dan Xbox One, seluruh jagat video game khususnya penggemar seri Fallout kontan bergemuruh.

Jelas saja, empat tahun absen merilis seri terbaru, akhirnya Bethesda memberanikan diri membawa angin segar di tengah krisis game RPG (Role Playing Game) dengan nuansa post-apocalyptic yang seharusnya mampu memenuhi kapasitas genre yang diinginkan pada saat itu.

Rupanya, tak hanya Fallout 4 saja yang akan diumumkan akan hadir, namun seri spin-off Fallout Shelter pun resmi meluncur ke perangkat iOS dan menyusul ke Android dalam waktu beberapa minggu setelahnya.

Namun, bagi Anda para fans Fallout yang ingin memainkan game ini baik di iOS dan Android, Fallout Shelter bukanlah game ber-genre RPG sebagaimana yang sempat hadir di seri Fallout sebelumnya. Game ini justru membawa sesuatu yang berbeda di mata para penggemar Fallout, yakni dengan menghadirkan `kemasan` simulasi kehidupan bertahan hidup, dimana para penduduk Wasteland harus bahu membahu agar mereka bisa hidup sejahtera di dalam Vault (sebutan shelter atau tempat perlindungan para penduduk).

Untuk lebih lanjut, kami akan mengulas Fallout Shelter lebih mendalam. Yuk simak ulasannya seperti apa.

2 dari 5 halaman

Kesan Pertama

Pertama kali memainkan Fallout Shelter, kami berpikir bahwa game ini merupakan game sederhana dengan tampilan grafik kartun yang cantik dan tidak dibuat-buat secara berlebihan. Gameplay simulasinya pun sebenarnya mudah jika dilihat dari point of view secara struktural.

Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Namun, rupanya game ini lebih dari sekadar game simulasi yang mengindahkan seni bertahan hidup. Mengapa demikian?

Di game ini, Anda bertindak sebagai Overseer (pengendali) sebuah Vault. Anda harus memboyong para dwellers (penduduk asal Wasteland yang nantinya akan menjadi penghuni Vault) masuk ke dalam Vault dan memperkerjakan mereka. Begitulah mekanisme Anda mengatur para dweller agar bisa bertahan hidup dengan bekerja.

Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Tak hanya itu, Anda pun harus membangun ruang demi ruang dengan ragam fungsi yang bervariasi. Vault disini berada di dalam sebuah tebing dengan ukuran two-dimensional grid yang jika dilihat sepintas jauh ketika di-zoom out akan menjadi seperti `ant farm` (rumah semut).

Setelah kami hitung-hitung, ruangan yang dibangun berdimensi 1x3, dengan elevator berukuran 1x1. Nah, ruangan 1x3 ini bisa diekspansi menjadi ukuran 1x6 atau 1x9. Dengan kata lain, Anda bisa mengekspansi ruangan sebanyak tiga kali saja agar semakin banyak dweller yang bisa bekerja di dalam ruangan tersebut.

Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Perlu diingat, untuk membangun ruangan tentunya ada `harga` yang harus dibayar. Ya, Anda harus membayar mata uang `Caps` sesuai dengan harga yang dibanderol per ruangan agar bisa membangun atau mengekspansi ruangan agar dapat membuat Vault Anda semakin terkendali. Anda sebenarnya bisa mengakali hal ini dengan memanfaatkan bonus Lunchbox atau membelinya langsung secara In-App Purchases, nantinya Lunchbox tersebut akan mengeluarkan deretan kartu dengan bonus kostum, senjata, bahkan Caps.

3 dari 5 halaman

Room dan Bar Meter

Berikut ruangan yang bisa Anda bangun: Elevator, Living Quarters, Power Generator, Diner, Water Treatment, Storage Room, Medbay, Science Lab, Radio Studio, weight Room, Athletics Room, Armory, Classroom, Fitness Room, Lounge, Game Room, Nuclear Reactor, Garden, Water Purification dan Nuka-Cola Bottler.

Semua ruangan punya harga dan masing-masing persyaratan berapa banyak dwellers mengisi Vault Anda agar baru bisa membangun ruangan tersebut.

Setelah Anda membangun ruangan dasar, Anda harus tahu bahwa mekanisme dasar agar Vault Anda tetap `terjaga` secara stabil adalah Anda harus me-maintain ketiga bar meter yang akan menjadi patokan Anda `hidup` di game ini, diantaranya ada power (electricity), water dan food. Oleh karena itu, dweller memang harus dipekerjakan agar bisa menghasilkan sumber daya untuk mengisi ketiga bar meter Vault Anda.


Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Perlu diketahui, dwellers yang datang tentunya tidak berbondong-bondong. Di saat yang sama, Anda pasti akan mengalami krisis dimana Anda harus membutuhkan lebih banyak dweller agar bisa bekerja lebih banyak di ruangan yang Anda bangun.

Oleh karena itu, yang menjadi poin unik di game ini adalah Anda bisa `mengawinkan` dweller Anda agar bisa melahirkan anak. Nantinya, anak tersebut akan tumbuh cepat dan menjadi dweller dewasa yang bisa dipekerjakan. Caranya? pertemukan dua dweller lawan jenis di ruangan Living Quarters, dan biarkan mereka `berinteraksi` sendiri.

Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Secara garis besar, itulah yang menjadi perputaran rutin Anda di game ini. Membangun ruangan lebih banyak sampai ke dasar tanah terbawah, mengumpulkan dwellers, mengawinkannya, membangun ruangan lebih banyak lagi, melatih dwellers dan seterusnya.

4 dari 5 halaman

Dweller dan Skill

Oh ya, Anda pun bisa mengirimkan dweller Anda ke Wasteland agar mereka bisa menemukan sesuatu yang baru diluar sana. Cukup dengan tap and swipe dweller Anda keluar Vault, maka mereka akan pergi dengan sendirinya dan menghadirkan update rutin yang melaporkan seperti apa kondisi yang mereka alami di luar sana. Nantinya, mereka akan mengumpulkan item unik yang bisa digunakan ketika Anda menyuruhnya pulang ke Vault.

Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Dweller Anda bisa mati jika health bar meter-nya habis. Hal tersebut bisa terjadi jika dweller Anda bertarung dengan monster atau raiders yang menghadang. Untuk mengatasinya, Anda bisa menyembuhkan dweller Anda dengan Stimpak. Anda pun bisa mengganti kostum dan senjata Anda berdasarkan ability yang dimiliki.

Perlu diketahui, mengganti kostum dan senjata akan meningkatkan kemampuan dweller Anda dalam bekerja dan melawan musuh.

Dweller Anda memiliki skill yang disingkat S.P.E.C.I.A.L. yang berasal dari kata Strength, Perception, Endurance, Charisma, Intelligence, Agility dan Luck.

Mustahil bagi dweller memiliki semua tingkatan skill S.P.E.C.I.A.L. yang tinggi, namun yang bisa dipastikan satu diantara skill tersebut pasti dimiliki oleh masing-masing dweller. Sebetulnya, Anda bisa mengakali hal ini dengan melakukan training ke semua dweller agar semua skill-nya meningkat.

Review Fallout Shelter (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Sebagai contoh, Anda bisa melatihnya di Classroom, untuk meningkatkan skill Intelligence, atau Anda bisa melatih para dweller di Armory untuk mengasah skill Perception. Disinilah keseruan game ini dimulai, dimana Anda harus `repot` mengurus dweller mengasah skill-nya masing-masing. Bagaimana kalau Anda memiliki setidaknya 70 dweller dan harus mengurusnya mengasah skill? Pastinya akan lebih` sibuk`.

5 dari 5 halaman

Kesimpulan

Skor: 4,5 / 5

Disamping dari semua poin kompleks tentang bagaimana Anda sebagai Overseer harus mengatur Vault Anda menjadi lebih sejahtera lengkap dengan dwellers dan anak pinaknya, kami nilai bahwa Fallout Shelter merupakan game simulasi yang funny namun tetap tampil penuh sebagai game mobile yang menghadirkan nilai bertahan hidup tergantung dari aspek pandangan pemainnya. 

Apalagi, game ini memiliki tampilan grafik unik dan halus yang konon menjadikan poin plus untuk game ini. Hanya saja, kebosanan bisa saja melanda pemainnya kelak sudah membangun Vault di tahap akhir, dimana para dwellers penuh menyesaki Vault dan Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi.

Namun, jika dibandingkan dengan kehidupan nyata, itulah `seni` bertahan hidup yang diterapkan di Fallout Shelter, ketika Anda stuck dengan segala keterbatasan yang telah dibuat, Anda harus memutar otak lagi agar menemukan titik baru dimana Anda tetap me-maintain alur hidup Anda agar bisa lebih baik lagi untuk ke depannya.

(jek/dew)

Video Terkini