Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler asal Amerika Serikat, Verizon, mengumumkan bahwa pihaknya akan memulai uji coba lapangan (field trial) teknologi 5G (fifth-generation) pada 2016. Rencananya, layanan ini sudah bisa dinikmati pelanggan Verizon pada 2017
Chief Information Officer Verizon, Roger Gurnani, mengatakan bahwa komersialisasi layanan 5G pada 2017 tersebut lebih awal dari rencana sebelumnya yang ditargetkan pada 2020.
Jika uji coba teknologi 5G Verizon benar terealisasi di tahun depan, ini membuat Verizon menjadi operator pertama di dunia yang memulai langkah signifikan mengadopsi 5G.
"Teknologi ini akan mengubah industri, tidak hanya memiliki kecepatan 30-50 kali lebih tinggi dari 4G, tapi ini akan memberi efisiensi, yakni perangkat jadi 10 kali tahan lama. Masa depan akan membawa kita kepada banyak hal," kata Gurnani seperti yang dikutip dari laman Cnet, Kamis (10/9/2015).
Gunani menolak untuk menjelaskan secara rinci target wilayah yang akan digelar layanan 5G pada 2017. "Secara teknis, kami sudah siap. Tapi di balik semua itu, adopsi teknologi 5G ini akan membutuhkan spektrum yang sangat besar," tambahnya.
Indonesia sendiri saat ini baru saja memulai adopsi teknologi 4G (fourth-generation). Beberapa operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat telah mengomersialisasikan layanan 4G mereka dengan frekuensi 1.800 MHz di beberapa area di Indonesia Timur untuk fase awal.
Berbeda hal dengan Smartfren, operator yang awalnya berbasisi CDMA ini telah mengomersialisasikan layanan 4G-nya di 22 kota di Indonesia, dengan mengandalkan dual frekuensi, antara lain 850 MHz dan 2300 MHz.Â
(cas/dhi)