Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi memang menjadi salah satu vendor perangkat elektronik yang kini sedang berada di atas angin. Deretan perangkat smartphone-nya digandrungi masyarakat Tanah Air karena menghadirkan spesifikasi yang wah, namun dibanderol dengan harga yang terjangkau.
Namun sayang, di tengah popularitasnya yang sedang menanjak, kini tersiar kabar bahwa ditemukan smartphone Xiaomi seri Mi4 palsu yang beredar di Indonesia.Â
Adalah Prasetyo Herfianto, seorang pembeli asal Surabaya yang harus merasakan pengalaman menemukan smartphone Xiaomi Mi4 palsu.
Kadung kesal dan tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia mencurahkan kisah sialnya itu di blog pribadinya. Pria yang akrab disapa dengan sebutan 'Pras' itu menceritakan bahwa ia ingin membeli seri Mi4 second untuk kakaknya. Ia mengaku membeli handset tersebut dengan harga jual lebih murah Rp 750 ribu dibandingkan harga baru bergaransi distributor, yang masih sekitar Rp 4 jutaan.
Selang sehari digunakan, Pras langsung merasakan keanehan yang terjadi di seri Mi4 dibelinya. Ia merasakan speaker yang tersemat di smartphone bermaterial aluminium itu mengeluarkan kualitas suara yang sangat buruk, alias sember.
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa smartphone Xiaomi 'KW' tersebut juga memiliki user interface MIUI yang kerap bermasalah (sering lagging).
Bahkan, parahnya lagi, rincian spesifikasi yang diperlihatkan tidak sesuai dengan spesifikasi resmi yang seharusnya hadir di generasi keempat seri Mi tersebut. Padahal, Mi4 yang dimiliki Pras dinilai memiliki fisik yang hampir 100 persen serupa dengan unit aslinya.
Pras mengakui bahwa ia memang sangat awam terhadap seluk beluk smartphone Xiaomi. Lewat blog-nya ia pun menjelaskan langkah membedakan smartphone Xiaomi yang asli dan palsu berdasarkan hasil telusurannya.
Perlu diketahui, Mi4 sejatinya memang tidak teredia secara resmi untuk pasar Indonesia. Oleh karena itu, alih-alih memboyong Mi4, Xiaomi justru menghadirkan Mi4i dengan harga jual yang lebih murah, namun tetap hadir dengan spesifikasi yang mumpuni.
Bagaimanapun, musibah yang dialami Pras diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi Anda yang hendak membeli smartphone bekas. Ada baiknya Anda menelisik terlebih dahulu apakah smartphone yang hendak dibeli benar-benar asli atau hanya replika.
"Membeli produk ponsel (Xiaomi) yang tidak resmi masuk Indonesia memang berisiko. Pertama, risiko kalau barang rusak (kecuali bergaransi distributor, itu juga banyak yang bermasalah). Kedua, lebih susah membedakan yang mana asli, mana palsu (terutama Samsung, dan yang nggak dikira ada replikanya… Xiaomi)," tulis Pras sebagaimana dikutip tim Tekno Liputan6.com, Rabu (9/9/2015).
(jek/dhi)
Â
Baca Juga
Â
Advertisement