Liputan6.com, Jakarta - Ahmed Mohamed, pelajar berusia 14 tahun yang ditangkap karena dikira membuat bom rakitan di Texas, Amerika Serikat, jadi sorotan dunia.
Mulai dari netizen di situs jejaring sosial yang membahanakan hashtag #IStandWithAhmed, sampai para petinggi perusahaan teknologi seperti Mark Zuckerberg, hingga politisi Hillary Clinton dan presiden Barack Obama, menyampaikan dukungannya terhadap Ahmed.
Dari dalam negeri, developer game lokal  Madfal Studio pun turut memberikan dukungan terhadap Ahmed.
Namun tak sekadar melalui hashtag #IStandWithAhmed, Madfal Studio bahkan merilis sebuah game bertajuk 'is it a Bomb?' yang memang khusus didedikasikan untuk pelajar muslim tersebut.
Dalam siaran persnya, Madfal menjelaskan bahwa game is it a Bomb? mengusung genre casual dan baru tersedia secara gratis di Google Play Store bagi perangkat Android.
Gameplay-nya pun sederhana. Permainan seperti teka-teki visual, dimana pemainnya harus menebak apakah gambar yang ditampilkan adalah bom atau bukan. Pemain hanya perlu memilih 'Yes' atau 'No'.
Bila melihat gameplay yang dihadirkan, sudah barang pasti disadari bahwa game ini diciptakan Madfal untuk mengkritisi penangkapan Ahmed.
(dhi/dew)