Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini sejumlah astronom dari Columbia University berhasil menemukan dua lubang hitam (black hole) supermasif yang diperkirakan bakal saling bertubrukan. Dampak benturan kedua black hole diprediksi akan menghasilkan tenaga cukup besar untuk dapat mengguncang alam semesta.
Informasi ini didapat setelah penemuan kilatan cahaya dengan pola berirama yang berasal dari kedalaman luar angkasa sejak awal tahun 2015.
Setelah dilakukan beberapa penelitian, para astronom berhasil menemukan bahwa kilatan cahaya tersebut berasal dari dua black hole berukuran supermasif yang saling mengelilingi satu sama lain, dan diperkirakan akan mengalami tubrukan yang tidak dapat dihindari.
"Ini adalah jarak terdekat dari dua lubang hitam yang akan saling bertabrakan," ujar Zoltan Haiman, astronom dari Columbia University seperti dikutip dari laman Mirror, Senin (21/9/2015).
Ia menambahkan, "Peristiwa ini dapat menjadi sumber informasi agar kita dapat mengetahui apakah lubang hitam dan galaksi tumbuh pada tingkat yang sama, serta menjadi bahan uji coba mengenai sifat dasar ruang dan waktu."
Lebih lanjut dipaparkan, jarak dua lubang hitam itu sekitar 3,5 miliar tahun cahaya dari bumi. Tubrukan tersebut akan menghasilkan riak-riak di kesatuan ruang dan waktu sehingga memungkinkan ilmuwan dapat meneliti mengenai teori relativitas umum.
"Gelombang gravitasi yang dihasilkan oleh peristiwa ini dapat menjadi informasi bagi kita untuk mengungkap rahasia gravitasi," ungkap Daniel D'Orazio, mahasiswa dari Columbia University.
Laporan mengenai penemuan terbaru ini juga dapat membantu para astronom untuk menemukan lubang hitam lain dengan kondisi serupa di lingkungan tata surya.
(Dam/Dhi/Sar)