Liputan6.com, Jakarta - Potensi sumber daya manusia (SDM) dari kalangan anak muda di bidang digital forensik, kriptografi, dan kemanan website perlu diarahkan untuk membantu keamanan dunia cyber nasional.
“Potensi SDM anak muda yang luar biasa ini harus bisa dimanfaatkan negara untuk membantu menjaga keamanan dunia cyber kita yang mulai mendapatkan peringatan lampu merah dari sisi keamanan,” kata Dr Rudi Lumanto, ketua Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure. Indonesia (ID-SIRTII) di acara CodeBali, Legian Pantai Kuta, Selasa (22/9/2015).
Rudi menambahkan, pemerintah bisa memanfaatkan potensi mereka untuk menjadi “Hacker Putih” yang memberi tahu berbagai instansi pemerintah dan bisnis yang masih memiliki banyak lubang kelemahan di bidang keamanan sistem jaringan mereka.
“Bisa saja pemerintah mengadakan lomba bagi mereka untuk memberi masukan kelemahan sistem jaringan pemerintah atau bisnis sehingga bisa segera diantisipasi celah-celah itu sebelum dimanfaatkan mereka yang berniat jahat,” tambah Rudi.
Potensi anak muda yang terserak di berbagai penjuru daerah ini jika mampu diarahkan secara terpadu bisa membantu pemerintah mewujudkan keamanan cyber untuk kepentingan negara, termasuk bisnis dan industri yang beroperasi di Indonesia.
“Memang kejahatan itu bisa terjadi oleh mereka yang punya keahlian, tapi tak punya kesempatan. Jadi memanfaatkan potensi para hacker adalah satu alternatif upaya yang effektif menjaga keamaan dan mewujudkan keuntungan bersama,” kata Mikko Hypponen, salah seorang pakar sekuriti asal Finlandia yang juga menjadi salah satu pembicara di CodeBali.
(Isk/Dhi/Sar)
Hacker Muda Indonesia Perlu Diarahkan
Potensi anak muda yang luar biasa harus bisa dimanfaatkan negara untuk membantu menjaga keamanan dunia cyber nasional.
Advertisement