Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mendapat kecaman dari kelompok aktivis Alliance for Justice and Accountability (AJA). Ia dihujat setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Dilaporkan laman The Guardian, Rabu (30/9/2015), AJA mengimbau Zuckerberg untuk "mencuci tangan berdarahnya" pasca berjabat tangan dengan Modi dengan memberikan 250 botol cairan pembersih tangan.Â
Aksi simbolik tersebut sebagai ungkapan kekecawaan para aktivis terhadap Zuckerberg yang tampil "mesra" dan menerima Modi di kantor pusat Facebook.
Modi sendiri dinilai sebagai orang yang paling bertanggung jawan atas kasus kerusuhan komunal berdarah yang terjadi pada tahun 2002 lalu di India. Kala itu, Modi masih menjabat sebagai Chief Minister Gujarat.
Dalam kunjuannya ke kantor pusat Facebook di Silicon Valley, California, Modi membicarakan pertumbuhan industri teknologi dan internet di India dengan Zuckerberg.
Modi mengutarakan kepada Zuckerberg bahwa India kini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan industri dan pasar teknologi terpesat di dunia. Ia berharap perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Facebook, dapat berbuat lebih di India.
"India adalah salah satu pasar ekonomi terpesat di dunia saat ini. Kami membutuhkan dukungan infrastruktur maupun suntikan semangat untuk membuatnya semakin bertumbuh," papar Modi.
(dhi/isk)