Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini OpenSignal merilis laporan bertajuk `The State of LTE Q3 2015`, yang menampilkan perbandingan jaringan dan kecepatan LTE di Indonesia. Ada empat operator yang diukur dalam laporan itu yakni Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smartfren.
Keempat operator tersebut diukur berdasarkan coverage dan speed. Dari masing-masing operator, ada yang memiliki coverage luas dan tidak. Begitu juga dengan speed-nya, ada yang sudah maksimal dan belum.
Lalu, mana yang lebih penting? Coverage yang luas atau speed yang cepat? Ditemui usai Media Update Smartfren, Jumat (2/10/2015), begini tanggapan Roberto Saputra, Direktur Smartfren.
"Kecepatan 4G Smartfren masih rendah karena layanannya baru saja komersial pada Agustus lalu. Kami juga baru roll out (jaringan), dan masih dalam proses. Jadi, saat ini layanan kami belum optimal. Lagipula, jika dibandingkan dengan tiga operator lain, speed kami tak beda jauh," katanya.
Dalam laporan riset tersebut, Smartfren tercatat memiliki download speed 4G terendah dibanding tiga operator lainnya, yakni 7 Mbps. Sementara, XL tercatat unggul dengan download speed 12 Mbps, disusul Telkomsel 11 Mbps, dan Indosat 10 Mbps.
Bagi Roberto, cakupan (coverage) lebih penting dibandingkan kecepatan (speed). "Mana yang penting, speed atau coverage? Keduanya sama-sama penting, tapi yang utama adalah coverage. Jika speed kencang, tapi tidak ada coverage, percuma saja," ungkapnya.
Smartfren bahkan mematok batas kecepatan minimum, yakni 2 Mbps, sebagai standarnya untuk menggelar jaringan 4G di Indonesia.
Layanan 4G-LTE Advanced Smartfren resmi komersial secara serentak di 22 kota pada Agustus lalu. Smartfren menggunakan dua frekuensi untuk menggelar jaringannya, yakni 850 MHz dan 2.300 MHz.
(cas/isk)
Soal 4G, Lebih Penting Coverage atau Speed?
Ada empat operator yang diukur dalam laporan bertajuk The State of LTE Q3 2015 yakni Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smartfren.
Advertisement