Liputan6.com, Jakarta - Kunci keamanan atau password sangat penting di era digital saat ini. Itu diperlukan untuk masuk ke sebuah akun di internet atau memverifikasi sebuah pembayaran misalnya. Tapi sebentar lagi, pembayaran belanja online tak lagi butuh password. Pengguna cukup selfie saja untuk memverifikasi identitasnya.
Adalah MasterCard yang akan merealisasikan hal tersebut. Dikutip Business Insider, Jumat (9/10/2015), penyedia layanan transaksi keuangan itu telah mulai mengimplementasi teknologi yang memungkinkan pengguna untuk membayar pesanan online dengan selfie, bukan dengan password.
Seperti dikabarkan sebelumnya, teknologi bernama Identity Check itu memampukan pebelanja online untuk membayar pesanannya dengan sangat mudah. Pertama, menaruh jari pada scanner di smartphone, atau bergaya selfie saja di depan kamera untuk mengonfirmasi identitasnya.
"Bagi kami, keamanan menjadi salah satu kendala yang menghambat penetrasi e-commerce. Mereka mereka harus menghafal password dan membuatnya jadi tak nyaman," kata Ajay Bhalla, President Enterprise Security Solutions MasterCard.
Bhalla menilai bahwa teknologi sharusnya dapat mempermudah konsumen agar mereka nyaman saat berbelanja online, baik di dekstop atau mobile.
Saat ini, pengguna Mastercard menggunakan sistem SecureCode untuk memverifikasi identitas saat belanja online. Ini mengharuskan mereka untuk memasukkan password saat menyelesaikan transaksi.
Bukan hal baru bahwa orang acapkali lupa password-nya. Ini yang mendasari MasterCard untuk berekperimen dengan biometrik sebagai salah satu alternatif identifikasi.
Jika MasterCard menggunakan cara selfie, perusahaan teknologi di Inggris justru menggunakan emoji passcode untuk masuk ke akun bank. Emoji yang dirilis awal tahun tersebut menjadi yang pertama di dunia, di mana mereka cukup memasukkan empat karakter emoji untuk masuk ke akun bank, dibandingkan sistem tradisional, seperti PIN atau password.
"Selfie itu keren, tapi kami yakin itu akan segera populer. Dunia ini terdapat 210 negara, yang memiliki keragaman wajah, jari, dan suara. Saya rasa itu akan memberikan banyak pilihan."
(cas/isk)