Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi Microsoft dikabarkan memberikan akses pada Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terhadap pesan-pesan terenkripsi yang dikirim melalui Outlook dan Skype. Demikian menurut whistleblower Edward Snowden, seperti dikutip dari Yahoo! Tech, Selasa (13/10/2015).
Merujuk pada memo internal yang bocor, menurut The Guardian, NSA bekerja sama dengan Microsoft untuk memungkinkan mereka membaca pesan pribadi yang dikirim melalui Skype serta email Outlook, dan pendahulunya Hotmail. Tak hanya itu, laporan tersebut mengatakan bahwa Microsoft juga memberikan NSA akses terhadap layanan penyimpanan awan SkyDrive yang saat ini makin populer.
Mantan kontraktor NSA Snowden menyediakan koran dengan dokumen-dokumen yang menyatakan adanya hubungan 'canggih' antara lembaga pemerintah dan raksasa teknologi tersebut.
Terkait hal ini, dalam sebuah pernyataan, Microsoft mengklaim bahwa mereka hanya melakukan apa yang terpaksa harus dilakukan, namun masih dalam ruang lingkup hukum.
"Saat kami melakukan upgrade atau update sebuah produk, kami tidak terbebas dari kebutuhan untuk memenuhi tuntutan hukum yang ada atau yang akan datang ke depannya."
Pada bulan Juni, The Guardian mengungkapkan bahwa NSA mengklaim menggunakan perangkat lunak 'Prism' untuk mengakses semua perusahaan teknologi besar, termasuk Apple dan Google.
Setelah serangkaian kebocoran tentang NSA, Snowden telah didakwa di Amerika Serikat di bawah Undang-undang Spionase. Ia telah meminta suaka dari berbagai negara dan saat ini tinggal di Rusia. Baru-baru ini ia menjadi berita utama ketika membuat akun Twitter dan lupa mematikan notifikasi email. Karenanya, ia dibombardir dengan email sebesar 47GB setelah mendapatkan lebih dari satu juta pengikut dalam hitungan jam saja.
(why/cas)
Snowden Bocorkan 'Tingkah' Microsoft
Giliran perusahaan teknologi yang didirikan Bill Gates yang rahasianya dibocorkan
Advertisement