Liputan6.com, Jakarta - Ajang kumpul komunitas startup dan kompetisi aplikasi, Hackathon Merdeka, kembali dilaksanakan di Tanah Air. Kali ini, Hackathon Merdeka 2.0 didukung penuh oleh seluruh jajaran pemerintah terkait, termasuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Hackathon Merdeka 2.0 merupakan kompetisi pembuatan aplikasi, dimana sejumlah tim akan ditantang untuk mengembangkan sebuah aplikasi selama 24 jam. Minimal, aplikasi yang telah dihasilkan dalam bentuk prototipe.
Dalam sambutannya di Media Gathering Hackath0n Merdeka 2.0, di Kaffeine, SCBD, Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan dukungannnya untuk ajang ini agar anak-anak Indonesia dapat berkreasi.
"Jangan lupa masa depan kita adalah digital. Topik kependudukan akan inline dengan revolusi mental, di mana masyarakat juga terlibat terhadap pemecahan masalah. Karena masyarakat lah yang memberi laporan langsung," jelasnya, Senin (19/10/2015).
Adalah Code4Nation, sebuah komunitas untuk membantu pemecahan berbagai masalah di tanah air, yang menginisiasi ajang Hakacthon ini. Dalam hal ini, Hackathon Merdeka didukung jug oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Ainun Najib, Inisiator Code4Nation.id, mengatakan tema yang dipilih kali ini akan berkaitan dengan permasalahan seputar kependudukan. Misalnya, data masyarakat berkelakukan baik.
Nah, aplikasi yang dikembangkan harus disesuaikan dengan tema tersebut, dan harus dapat memecahkan permasalahan berkaitan yang selama ini ada.
"Pada Hackathon sebelumnya di global, ada salah satu penyelenggara yang meraih peserta hingga 1.200. Nah, Hackathon Merdeka 2.0 telah meraup jumlah peserta hingga 1.700. Kita lampaui record dunia," ungkapnya.
Sementara, Indra Utoyo, Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, mengatakan ajang ini akan mendorong talenta-talenta berbakat dan dapat menumbuhkan digitalprenuer di tanah air.
Hackathon Merdeka 2.0 akan diadakan di 27 kota di Indonesia, dan satu kota di Australia, yakni Sydney. Ajang ini sendiri akan dimulai pada 24-25 Oktober mendatang di Bandung Digital Valley.
Advertisement
(cas/dhi)