Sukses

Google Akan Gabungkan Chrome OS dengan Android

Google bermaksud menggabungkan Chrome OS ke dalam Android.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Chrome OS diumumkan pada 2009 lalu, teknisi di dalam dan di luar Google bertanya-tanya apakah Google, yang juga membuat Android, memerlukan dua sistem operasi yang berbeda. Spekulasi tentang gagasan menggabungkan keduanya mulai menyeruak.

Sekarang gagasan tersebut telah bergerak di luar spekulasi. Google bermaksud menggabungkan Chrome OS ke dalam Android. Demikian menurut laporan Wall Street Journal, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (30/10/2015). Sebuah sistem operasi gabungan itu, menurut laporan tersebut, belum akan tersedia hingga 2017 nanti, meskipun Google mungkin menampilkannya pada tahun depan.

Chrome OS dirancang di ekosistem browser populer Google, Chrome, dan dibuat secara khusus untuk sebuah perangkat bernama Chromebook, yang melakukan semua komputasinya melalui komputasi awan. Konsep ini mendulang ketertarikan, terutama di pasar pendidikan, di mana biaya rendah dan perawatan yang mudah dari Chromebook dipandang sebagai keuntungan besar.

Sementara itu, popularitas Android pun melonjak, yang 'menyingkirkan' keberhasilan Chrome OS. Android saat ini merupakan sistem operasi terpopuler di dunia dan terpasang di sebanyak 85% dari smartphone yang terjual secara global.

Menariknya, keberhasilan Chrome Browser itulah -- dan kemudian Chrome OS -- yang mendorong promosi jabatan CEO Google, Sundar Pichai. Ketika ia ditugaskan untuk mengembangkan Chrome Browser, yang diluncurkan Google pada tahun 2008, Pichai berperan sebagai direktur manajemen produk. Dia akhirnya naik jabatan menjadi wakil presiden dan wakil presiden senior, dan diberi pengawasan lebih atas Android dan aplikasi-aplikasinya.

Pada bulan Agustus kemarin, ketika Larry Page dan Sergey Brin mengumumkan restrukturisasi besar yang akan mengubah Google menjadi Alphabet -- entitas perusahaan yang mencakup Google dan perusahaan lain -- Pichai dipiilih sebagai CEO Google.

(why/cas)