Sukses

Ngeri, Ini Wujud Asteroid `Hantu` yang Sempat Dekati Bumi

Asteroid hantu ini diabadikan langsung lewat salah satu teleskop radio besar milik NASA di observatorium Arecibo, Puerto Rico. (Doc: Mirror)

Liputan6.com, Puerto Rico - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA mendapatkan gambar terbaru dari asteroid 2015 TB145 yang dikabarkan sempat mendekati orbit Bumi pada Sabtu, 31 Oktober 2015 lalu.

Anehnya, asteroid yang kerap dijuluki dengan sebutan asteroid `Halloween` ini memiliki bentuk yang menyeramkan, yakni menyerupai kerangka tengkorak kepala manusia.

Dilansir laman Techeblog pada Selasa(3/11/2015), pihaknya membenarkan bahwa asteroid hantu tersebut mendekati Bumi pada hari Halloween yang dirayakan di tanggal tersebut. Pada saat itu, NASA mampu mengabadikan penampakan asteroid yang sempat berada di jarak 310 ribu mil dari Bumi. Diungkap, benda luar angkasa itu telah melewati Bumi dalam kecepatan 78 ribu mil per jam.

Asteroid hantu ini diabadikan langsung lewat salah satu teleskop radio besar milik NASA di observatorium Arecibo (National Astronomy and Ionosphere Center), Puerto Rico.

2015 TB145 yang memiliki pola tengkorak kepala manusia (Mirror)

Kelly Fast, salah satu ilmuwan NASA yang tengah meneliti bentuk asteroid ini mengatakan bahwa asteroid tersebut bisa saja merupakan komet yang sudah mati.

Baca Juga:

"2015 TB145 kami usut telah berada di jarak sekitar 1,4 kali lipat dari jarak Bumi dengan Bulan. Berdasarkan data dari NASA Infrared Telescope Facility (IRTF), diungkap bahwa objek tersebut kemungkinan merupakan komet mati. Sedangkan dari gambar yang ditangkap teleskop kami di observatorium Arecibo, objek tersebut memiliki bentuk seperti tengkorak kepala manusia," tuturnya.

Diamati lebih lanjut, TB145 ini memiliki bentuk bulat dengan diameter lebar sekitar 600 meter. Asteroid tersebut berotasi secara penuh setiap lima jam sekali.

Para ilmuwan NASA berharap, dengan ditemukannya penampakan serta gerak gerik asteroid ini, tentunya bisa membantu para perekayasa mengembangkan teknik pelacakan dan pengukuran yang lebih baik untuk mengetahui kemungkinan asteroid menabrak Bumi di masa mendatang. Secara ilmiah, batu antariksa kecil bisa saja berjatuhan ke Bumi secara konstan, yang kebanyakan hancur ketika mereka menembus lapisan atmosfer Bumi.

(jek/cas)

Video Terkini