Sukses

Keren, Foto Transitor Ini Bisa Tingkatkan Kualitas Kamera Digital

Para peneliti University of Wisconsin-Madison telah menciptakan sebuah foto transistor baru yang sangat responsif, sensitif dan fleksibel.

Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti dari University of Wisconsin-Madison telah menciptakan sebuah foto transistor baru yang sangat responsif, sensitif, dan fleksibel, yang mana dapat meningkatkan teknologi pencitraan digital. Foto transistor silikon tersebut, menurut informasi yang dikutip dari laman resmi University of Wisconsin-Madison, Senin (9/11/2015) sangat membantu dalam menangkap foto yang lebih baik dalam pengaturan cahaya rendah.

Tim peneliti mengklaim bahwa foto transistor itu merupakan teknologi tercepat dan sangat responsif yang ada saat ini. Semua peralatan yang tergantung pada sensor cahaya elektronik dapat menerapkan teknologi baru ini.

Inspirasi di balik pembuatan foto transistor ini adalah mata mamalia. Foto transistor tersebut dapat sangat berguna di kamera digital, kamera pengintai, dan teknologi pencitraan medis. Selain itu, teknologi ini dapat membantu dalam meningkatkan produk berbasis teknologi penglihatan malam (night-vision).

Zhenqiang "Jack" Ma, profesor teknik listrik dan komputer UW-Madison serta ilmuwan Jung-Hun Seo, merupakan sosok penting yang bekerja pada proyek foto transistor inovatif ini.

Secara teknis, perangkat ini bekerja seperti mata mamalia dan mengumpulkan cahaya yang kemudian ditransmisikan sebagai sinyal listrik. Pada kamera digital, impuls listrik ditranskripsi sebagai kode biner dan selanjutnya ditransfer. Kode biner tersebut kemudian disimpan sebagai gambar oleh perangkat lunak.

Baca Juga


Tim peneliti mengatakan, "Terintegrasi ke dalam sebuah lensa kamera digital, misalnya, bisa mengurangi bulkiness dan meningkatkan kecepatan akuisisi dan kualitas video atau foto."

Salah satu aspek penting dari keberhasilan foto transistor ini adalah metode fabrikasi "flip transfer" yang inovatif. Metode ini membalikkan foto transistor ke dalam substrat plastik. Pada saat itu, lapisan logam reflektif ada di bagian bawah.

Profesor Jack Ma mengatakan, "Demonstrasi ini menunjukkan potensi besar dalam performa tinggi dan sistem deteksi foto fleksibel. Ini menunjukkan kemampuan sensitivitas deteksi foto yang tinggi dan performa yang stabil di bawah kondisi lentur, yang belum pernah dicapai pada waktu yang sama."

Para peneliti juga menempatkan elektroda di bawah lapisan silikon nanomembran ultratipis di foto transistor tersebut. Setiap lapisan logam dan elektroda berperan sebagai reflektor dan meningkatkan penyerapan cahaya tanpa perlu amplifier eksternal.

Tim peneliti telah meminta Wisconsin Alumni Research Foundation (WARF) untuk mematenkan teknologi temuannya. Baru-baru ini WARF dihadiahi jutaan dolar dalam gugatannya terhadap Apple yang diduga melanggar paten mengenai teknologi pengolahan.

Sebelumnya, WARF menerima pembayaran dari Intel dalam gugatan mengenai teknologi prosesor yang sama, yang dipatenkan oleh Wisconsin Alumni Research Foundation.

(why/isk)