Liputan6.com, Jakarta - Setelah resmi diperkenalkan bulan Juli lalu, Microsoft masih terus mendorong penggunaan sistem operasi terbarunya, Windows 10, untuk diadopsi lebih banyak laptop atau PC.
Saat ini, Microsoft merilis Windows 10 secara gratis untuk pengguna Windows versi sebelumnya. Namun, mulai tahun depan, Microsoft meminta pabrikan laptop dan PC yang ingin menghadirkan sistem operasi Windows secara pre-install di perangkat terbarunya agar menggunakan Windows 10.
Mengutip informasi dari Digital Trends, Rabu (4/11/2015), mulai tanggal 31 Oktober 2016, Microsoft tidak lagi mengijinkan pabrikan PC atau laptop menawarkan perangkat terbarunya dengan sistem operasi Windows 7 atau 8 yang sudah ter-install.
"Saat merilis versi Windows terbaru, Microsoft masih menginjinkan pabrikan untuk menjual PC atau laptop yang sudah ter-install Windows versi sebelumnya, maksimal dua tahun dari perilisan versi terbaru tersebut. Kecuali ada pengumuman lain sebelumnya," ungkap Microsoft lewat situsnya.
Kendati demikian, para pengguna Windows versi sebelumnya seperti Windows 7 dan 8 atau 8.1 tidak perlu khawatir karena Microsoft masih menjamin pembaruan sampai beberapa tahun ke depan.
Microsoft akan mengakhiri dukungan dan pembaruan untuk Windows 7 sampai Januari 2020. Sementara, dukungan utama untuk Windows 8 berakhir Januari 2018 dan dukungan tambahan sampai 2023.
Adopsi Windows 10 sendiri saat ini memang dapat dikatakan cukup baik. Laporan terakhir menyebutkan bahwa adopsi Windows 10 sudah melebihi 120 juta pengguna. Sementara itu, Steam juga melaporkan bahwa Windows 10 telah diadopsi 28 persen pengguna dari total pengguna Windows.
(dam/cas)
Per Oktober 2016, Laptop Baru Bakal Pakai Windows 10
Microsoft meminta para pabrikan laptop atau PC untuk menggunakan Windows 10 di perangkat terbarunya mulai 31 Oktober 2016.
Advertisement