Liputan6.com, Jakarta - Mozilla telah mengumumkan telah menghadirkan fitur proteksi pelacakan (tracking protection) secara default ke modus private browsing di Firefox. Fitur ini, menurut informasi yang kami himpun dari ZDNet, Sabtu (7/11/2015), telah melalui serangkaian tahap pengembangan dan beta sejak Agustus 2015.
Proteksi pelacakan ini memblokir konten web dari daftar domain yang disediakan oleh Disconnet, yang dikenal luas berkat kemampuannya melacak pengguna.
"Private Browsing dengan proteksi pelacakan di Firefox untuk Windows, Mac, Android, dan Linux secara aktif memblokir konten seperti iklan, pelacak analitis, dan tombol social share, yang dapat merekam perilaku Anda tanpa sepengetahuan di situs tersebut," kata Nick Nguyen, VP of Product, Firefox, dalam sebuah tulisan di blog.
Karena proteksi perlindungan dapat menghambat rendering beberapa halaman web, pengguna dapat mematikan fitur ini pada basis per situs, tapi hanya untuk sesi browsing terkini.
Baca Juga
Baca Juga
"Karena modus private browsing tidak menyimpan informasi mengenai sesi browsing Anda, ketika Anda menonaktifkan proteksi pelacakan untuk sebuah situs, itu hanya berlangsung selama sesi tersebut. Ketika Anda memulai sesi private browsing baru, proteksi pelacakan akan diaktifkan kembali untuk semua situs," tulis Mozilla di support page.
Advertisement
Tidak hanya itu, Firefox 42 akan mulai membuka HTML source suatu halaman web di tab baru; memberikan indikator untuk menunjukkan tab yang memainkan audio, dan mampu meredamnya dengan mengklik ikon; meliputi dukungan IPv6 untuk WebRTC; website debugging dari jarak jauh melalui Wi-Fi; dan perbaikan login manager.
(why/isk)