Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan teknologi yang terus berkembang, membuat potensi dari bisnis e-commerce menjanjikan. Ia menuturkan dalam 15 tahun ke depan, nilai transaksi dari bisnis ini bisa mencapai US$ 130 miliar.
"Aplikasi akan menjadi new ekonomi. Ini akan mendominasi. Salah satunya e-commerce, di 2030 diperkirakan akan mencapai US$ 130 miliar," kata Rudiantara, dalam acara Indonesia Infrastructure Week 2015, di JCC, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
"Kami percaya karena 130 miliar itu bukan angka yang mengarang karena belajar dari Tiongkok yang mengembangkan itu‎," tambah dia.
Rudiantara menyampaikan salah satu bisnis e-commerce yang sedang populer saat ini adalah Go-Jek. Tanpa dukungan infrastruktur fisik yang baik, seperti jalan raya, maka bisnis Go-Jek keuntungannya akan berkurang‎.
"E-commerce kita yang sedang naik itu Go-Kek, tapi tanpa infrastruktur jalan yang bagus, tetap enggak bisa walau Go-Jek bisa lewat gang," ujar Rudiantara.
Dalam kunjungan kerja ke Amerika Serikat, Rudiantara juga mengajak para investor untuk masuk. Sebab, ‎Indonesia merupakan salah satu pengguna aplikasi yang terbanyak di dunia.
"Kemarin saat kami ke Silicon Valley, saya bilang bahwa Indonesia is the largest e-commerce user," tandas dia.
‎Dalam acara ini, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto, dan perwakilan dari negara-negara lain.
(sil/dew)
2030, Bisnis e-Commerce Indonesia Capai US$ 130 Miliar
Menkominfo Rudiantara menuturkan dalam 15 tahun ke depan, nilai transaksi dari bisnis ini bisa mencapai US$ 130 miliar.
Advertisement