Sukses

Refarming 1.800 MHz Kelar, Smartfren Siap Atur Strategi

Smartfren telah menyiapkan beberapa strategi untuk berkompetisi dengan operator GSM.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan penataan frekuensi (refarming) di 1.800 MHz tak lama lagi akan rampung pada akhir November ini. Artinya, operator seluler siap menggelar komersialisasi 4G di sejumlah kota.

Menanggapi hal ini, Smartfren mengaku layanan 4G-nya siap bersaing dengan mereka. Untuk itu, operator CDMA ini, telah menyiapkan beberapa strategi untuk berkompetisi dengan operator GSM.

"Pertama, coverage kami sudah ada di 22 kota besar. Jaringan 4G kami sudah mencakup 80 persen kota besar di Indonesia. Kami akan terus melakukan perbaikan," ujar Roberto Saputra, Direktur Smartfren di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Perlu diketahui, kegiatan penataan frekuensi dilakukan operator pemilik lisensi 1.800 MHz (Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Tri) agar mereka dapat menggunakan frekuensi itu untuk layanan 4G.

Kedua, lanjut Roberto, perusahaan akan menambah kapasitas di kota-kota besar untuk memastikan kestabilan layanan 4G-nya. Untuk layanan 4G, Smartfren memakai dua spektrum yakni 850 MHz dan 2.300 MHz.

"Kami akan tambah kapasitas di 2.300 MHz karena memang frekuensi itu dipakai untuk trafik tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta," tambahnya.

Menurut catatannya, sebanyak 50 persen pemakaian data Smartfren berasal dari Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).

Ketiga, Smartfren akan menggandeng lebih banyak vendor ponsel untuk memperluas penetrasi layanan 4G. Kini, operator tersebut mulai masuk ke Open Market Handset (OMH).

Artinya, Smartfren tak lagi terlalu mengandalkan produk Andromax untuk memperoleh aktivasi pelanggan baru. Saat ini, Smartfren memiliki 400 ribu pelanggan 4G dari total pelanggan sebanyak 12 juta.

(cas/isk)

Video Terkini