Liputan6.com, Jakarta - Proses penataan ulang frekuensi, atau dikenal dengan istilah refarming, kini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia telekomunikasi Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informasi memaparkan perkembangan refarming frekuensi 1800 MHz melalui akun Twitter miliknya.
Pada Selasa, 3 November 2015, Rudiantara mengatakan bahwa tahap refarming 2 dan 3 di cluster di JaBa1, Purwakarta, dan Banten berhasil tanpa ada penurunan fungsionalitas dan performa.
Secara keseluruhan, lanjut menteri yang akrab disapa Chief RA itu, proses migrasi sudah menyelesaikan 39 dari 42 cluster di seluruh Indonesia. Artinya, perkembangan proses migrasi ini mencapai angka 92,8%. Dengan demikian, tinggal tersisa 7,2% saja.
Menteri yang pernah malang-melintang di perusahaan telekomunikasi Indonesia ini, selanjutnya, mengutarakan bahwa percepatan proses migrasi untuk 3 cluster terakhir, yaitu Sukabumi, Jakarta 1 (outer), dan Jakarta 2 (inner), akan dilakukan.
Berkat perkembangan yang berhasil dicapai saat ini, jadwal percepatan proses migrasi pun dimajukan ke tanggal 16 November 2015, yang artinya 7 hari lebih cepat dari jadwal sebelumnya di tanggal 23 November 2015.
Implementasi cluster Sukabumi dan Jakarta 2 (outer) tahap pertama direncanakan pada 9 November, sedangkan tahap kedua dan ketiganya direncanakan pada 11 November. Adapun implementasi tahap pertama cluster Jakarta 1 (inner) dijadwalkan pada 13 November, sementara tahap kedua dan ketiganya dijadwalkan pada 16 November.
Di akhir rangkaian kicauannya, ia mengungkapkan terima kasih kepada tim dari kementerian yang dipimpinnya, serta operator telekomunikasi, yang bekerja keras dan kompak dalam mewujudkan percepatan proses refarming frekuensi 1800 MHz tersebut.
(why/isk)
Proses Migrasi Frekuensi 1800 MHz Sudah 92,8%
Proses migrasi sudah menyelesaikan 39 dari 42 cluster di seluruh Indonesia, atau mencapai angka 92,8%.
Advertisement