Liputan6.com, Hong Kong - Jika Anda pernah melihat seperti apa fisik konsol PlayStation besutan Nintendo yang gambarnya beredar pada Juli lalu, kini saatnya Anda mengintip konsol langka tersebut dimainkan untuk pertama kalinya.
Konsol prototipe dengan desain mirip Super Nintendo Entertainment System (SNES) ini kembali dinyalakan setelah disimpan rapi selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
Berdasarkan informasi yang dilansir Ubergizmo dari Engadget kemarin (10/11/2015), salah seorang jurnalis game dari Engadget mendatangi si empunya konsol, Terry Diebold, ketika dirinya berada di gelaran Retro Gaming Expo Hong Kong. Jurnalis tersebut memintanya untuk memainkan salah satu game di konsol lawas tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pada saat itu, Diebold yang merupakan seorang gamer `garis keras` asal Philadelphia ini memainkan sebuah demo versi cartridge dan CD Street Fighter dan Super Bomber Man.
Mesin konsol yang memiliki slot cartridge dan CD tersebut tidak memiliki masalah serius ketika ia memasukkan cartridge SNES. Namun, ketika ia hendak memasukkan CD, mesin tersebut tidak mampu membaca CD itu.
"Kami telah mencoba memasukkan cartridge Super Bomber Man 5 dan mesin itu bisa memainkannya. Semuanya lancar, hanya saja audio output tidak terlalu lancar. CD Drive tidak dapat berfungsi. Rasanya? Ya, sama seperti bermain game di konsol SNES,"
Selain itu, mesin ini pun diuji dengan melihat `jeroan`nya. Dengan menggunakan mesin sinar X dan membongkarnya langsung, terdapat chipset yang memiliki kedua logo brand Sony dan Nintendo di dalamnya.
PlayStation Nintendo nyatanya memang tidak pernah ditemui secara fisik di pasaran. Berhubung konsol ini hanyalah prototipe, maka nilai konsol ini justru terbilang sangat tinggi dan langka.
Baca Juga
Lucunya, konsol yang desainnya cenderung lebih kepada konsol SNES ini malah memperlihatkan logo Sony baik di konsol dan kontrolernya. Namun, di sisi belakang kontroler, tampak tulisan logo Nintendo yang secara gamblang mengungkap bahwa konsol ini memang resmi merupakan prototipe kerjasama antara Nintendo dan Sony.
(jek)