Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan ojek online di kota-kota besar telah menjadi fenomena dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya, ini mendorong sebagian pihak untuk membentuk layanan serupa yang sudah ada. Sebut saja Go-Jek, GrabBike, TopJek, Blu-Jek, dan LadyJEK.
Kini, muncul lagi pemain baru di ranah ojek online, yakni UberJEK. Tim Tekno Liputan6.com mengumpulkan berbagai keterangan dari situs resmi UberJEK pada Rabu (11/11/2015).
Di situs resminya, layanan UberJEK diketahui didirikan oleh Aris Wahyudi melalui PT Uberjek Trans Indonesia. Dikatakan juga bahwa UberJEK berbeda dengan perusahaan lain karena tidak menerapkan pemakaian seragam untuk pengemudinya.
Pihaknya menyebutkan demikian sebab UberJEK diposisikan sebagai ojek pribadi bagi semua orang, yang diperkuat dengan motto "everyone’s private ojek". Malahan, penumpang disebut sebagai boncengers dan tidak akan dikenali sebagai penumpang ojek.
Tak hanya itu, Tim Tekno Liputan6.com juga memantau laman akun Facebook pribadi Aris Wahyudi, pendiri UberJEK. Di laman pribadinya, ia mengunggah sebuah foto yang kemungkinan besar merupakan proses registrasi pengemudi UberJEK di kantornya.Â
"Di kantor UberJEK, perekrutan dilakukan dengan metode tahapan dan penjadwalan, sehingga pelayanan bisa cepat. Pada tahap 1 (seleksi administrasi), calon rider hanya perlu waktu 10 menit untuk melakukannya. Dan itu pun dilakukan di dalam ruangan gedung full AC. Seorang calon rider bernama ibu Wati mengatakan bahwa pelayanan UberJEK seperti pelayanan di kantor bank," ujar Aris dalam caption foto tersebut.
Kendati demikian, pihak UberJEK sendiri belum memberikan informasi kapan layanannya resmi mengaspal.Â
(cas/why)
UberJEK Jajal Peruntungan di Tengah Persaingan Ojek Online
Kehadiran UberJEK menambah layanan serupa yang sudah ada lebih dulu, seperti Go-Jek, GrabBike, Blu-Jek, hingga TopJek.
Advertisement