Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pembahasan menarik yang menjadi sorotan di hari pertama Tech in Asia Jakarta 2015 yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta, kemarin, Rabu (11/11/2015) adalah sesi diskusi soal perkembangan Internet of Things (IoT) di Indonesia.
Founder dan CEO CI Agrilculture, Regi Wahyu, turut mengisi sesi tersebut. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk membangun, mengembangkan, serta memperkuat kehadiran IoT di Tanah Air.
Ia mengatakan, yang pertama adalah membuat ekosistem. Ekosistem IoT ini harus dibangun dan difasilitasi. Fasilitas sangat penting bagi para inovator untuk memvisualisasikan ide-idenya. Dengan tumbuhnya ekosistem, nanti akan ada banyak aktivitas di dalamnya yang dapat menciptakan startup-startup baru.
"Kedua adalah kolaborasi, tidak hanya startup dengan startup, tetapi juga startup dengan perusahaan besar, startup dengan pemerintahan, startup dengan pusat penelitian atau dengan yang lainnya," ujar Regi.
Lanjutnya, "Karena IoT sendiri tidak hanya dibikin seperti software ke user secara langsung, tetapi karena di IoT disini membutuhkan lebih banyak uji coba dibanding skala," tambahnya.
Regi mengambil contoh e-Fishery. Diungkap, uji coba e-Fishery harus dilakukan tak hanya kepada satu kolam, tetapi jauh lebih banyak dari itu, bahkan seratus hingga seribu kolam untuk melihat kebiasan ikan, sehingga teknologi tersebut bisa diterapkan.
Langkah ketiga, ia menekankan bahwa orang-orang sebaiknya tidak berpikir bahwa IoT itu bukanlah sebuah barang, bukan devices dan juga wearable, walaupun memang nantinya orang-orang menggunakan perangkat yang terkoneksi ke internet untuk memproduksi data.
"Intinya, IoT adalah solusi. Startup harus fokus kepada solusi dibanding produk secara teknis," pungkasnya.
Seperti halnya e-Fishery yang memecahkan solusi untuk masalah pangan perikanan, CI Agriculture juga memberikan solusi untuk produktivitas pertanian dan perkebunan, Regi berharap, startup-startup lainnya bisa memahami fungsi penting dari IoT hingga dapat memberikan solusi yang menyeluruh untuk perkembangan usaha rintisan mereka
Baca Juga:
Secara gamblang, Internet of Things bisa dibilang adalah fenomena di mana benda-benda di sekitar kita dapat `berkomunikasi` antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.
Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini, banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi. Hal ini karena Internet of Things menawarkan banyak potensi yang bisa digali.
(jek/cas)