Liputan6.com, Dusseldorf, Jerman - Sebuah inovasi terbaru di dunia plastic surgery (operasi plastik) telah ditemukan. Kali ini, terobosan terbaru itu akan menguji coba teknologi implantasi lampu LED di dalam kulit manusia. Meski terdengar begitu ekstrem, teknologi ini kelak akan digunakan sebagai salah satu alternatif bagi orang yang ingin membuat kulitnya `bercahaya` dengan pijaran lampu LED.
Baca Juga
Adalah tiga orang penggemar perangkat robotik asal Dusseldorf, Jerman, yang pertama kali berinisiatif untuk menciptakan teknologi yang disebut `Biohacking` ini.
Mereka bahkan mengklaim teknologi ini kelak akan menjadi sebuah `tren` yang akan digandrungi banyak orang di masa depan, karena juga bisa berfungsi sebagai lampu latar tato. Meski begitu, implantasi lampu LED ini masih dianggap tidak memperhatikan standar etika.
Advertisement
Menurut informasi yang kami kutip dari Mirror, Jumat (13/11/2015), lampu LED yang dipasang memiliki ukuran koin jenis NorthStar V1 dan bisa menyala selama 10 detik sebelum meredup kembali.
Implantasi lampu LED ini dilakukan lewat operasi plastik yang diadakan startup yang bergerak di bidang augmenting humanity, Grindhouse Wetware. Salah satu ahli implantasi yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa proses implantasi dijamin aman, dan sama seperti metode penindikan atau operasi plastik lainnya.
"Northstar V1 kami klaim aman, seaman seperti menindik atau melakukan operasi kosmetik murni yang ditujukan untuk estetika. Ini adalah perangkat sederhana yang akan membuktikan kemungkinan bahwa penanaman teknologi di dalam tubuh akan membuka jalan bagi augmentations yang lebih baik serta fungsional,"
Dijelaskan lebih lanjut, lampu LED ini bisa bertahan hingga 10 ribu pencahayaan. Yang artinya, pengguna bisa menikmati lampu LED yang sudah disematkan di dalam kulitnya selama 27 tahun dengan syarat penggunaan sekali dalam sehari.
Implantasi lampu LED ini akan hadir secara resmi pada tahun depan. Bahkan, Grindhouse Wetware pun telah mempersiapkan upgrade terbaru lampu LED Northstar Versi 2, yang juga akan disokong koneksi Bluetooth yang bisa membuat penggunanya mengontrol perangkat elektronik dengan sensor gerakan.
(jek/dew)