Sukses

Ponsel Selamatkan Nyawa Pria Ini dari Bom Teror Paris

Seorang pria kulit hitam berhasil terhindar dari serpihan bom bunuh diri di Paris berkat ponselnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada kisah mendebarkan yang dialami salah satu korban selamat dari insiden teror Paris. Seorang pria kulit hitam berhasil terhindar dari serpihan bom yang meledak di luar Stadion Stade de France berkat ponselnya.

Pria bernama Sylvestre ini baru saja selesai menelepon saat teror terjadi. Ia tanpa sadar berjalan ke arah pembom bunuh diri. 

"Waktu temanku menelepon, aku sedang menyeberang jalan dan berjalan lurus. Lalu tiba-tiba, BOOM, meledak tepat di depan saya, katanya kepada Reuters.

Beruntung ponsel Samsung yang dipegangnya 'berhasil' menyelamatkan dan melindungi kepalanya dari serpihan bom bunuh diri yang terbang ke arahnya, yang bisa saja berakibat fatal jika mengenai dirinya. 

"Serpihan dari bom tersebut terbang mengenai bagian belakang ponsel. Ini yang menyelamatkanku. Jika tidak kepalaku terluka parah," katanya lagi.  


Ponsel Samsung Sylvestre terlihat rusak parah, bagian layarnya hancur dan retak, serta framenya terlihat bengkok. Namun demikian, beberapa bagian tubuh Sylvestre ada yang terkena serpihan bom juga, tepatnya di bagian perut dan kaki.

Teror Paris terjadi pada Jumat malam, 13 November 2015. Para teroris -- beberapa membawa senapan AK-47, lainnya dengan bom terlilit di tubuh -- menyerang tiba-tiba di sejumlah titik. Termasuk di luar Stadion Stade de France. Kala itu tengah berlangsung pertandingan persahabatan antara Prancis versus Jerman. 

Pada waktu yang bersamaan, serangan juga terjadi di gedung konser Bataclan, tempat berlangsungnya konser band Amerika Serikat, Eagles of Death Metal. Setidaknya 153 orang dilaporkan meninggal dunia. Korban terbanyak berasal dari gedung konser Bataclan, lebih dari 112 orang. Sumber lain menyebut 158 orang meninggal dunia akibat serangan ini.

(dew)

Video Terkini