Sukses

Perangkat Rumah Tangga Pintar Rentan Serangan Hacker

Tak hanya PC dan smartrphone, perangkat rumah tangga yang terhubung dengan internet juga disebut rentan terhadap serangan hacker.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya PC dan smartrphone, perangkat rumah tangga yang terhubung dengan internet juga disebut rentan terhadap serangan hacker. Baru-baru ini, para ahli Kaspersky Lab melakukan penelitian secara acak terhadap produk Internet-of-Things (IoT) dan menemukan adanya ancaman serius bagi rumah yang terkoneksi internet.

Perangkat yang termasuk di dalamnya adalah mesin pembuat kopi yang dapat mengekspos password WiFi, video monitor bayi yang bisa dikontrol oleh pihak ketiga yang berniat jahat, dan sistem keamanan rumah berbasis smartphone yang bisa dikendalikan hanya dengan tipuan magnet.

Pada 2014, David Jacoby, seorang ahli keamanan Kaspersky Lab menelusuri ruang tamunya dan memutuskan untuk menginvestigasi seberapa rentan peralatan IoT yang dimilikinya terhadap serangan cyber.

David menemukan hampir seluruh peralatan yang dimilikinya sangat rentan. Oleh karena itu, pada tahun 2015, tim anti malware Kaspersky Lab melakukan penelitian serupa dengan sedikit perubahan. Penelitian ini memfokuskan pada perangkat rumahan yang terhubung satu dengan lainnya dan banyak tersedia di pasaran.

Perangkat yang dipilih dalam percobaan ini antara lain USB yang dapat dihubungkan sebagai medium video streaming, IP kamera dan mesin pembuat kopi yang dikendalikan oleh sebuah smartphone, serta sistem keamanan rumah yang dikendalikan juga dengan smartphone. Hasil percobaan menunjukkan bahwa hampir semua perangkat ini rentan terhadap serangan hacker.

“Percobaan kami secara meyakinkan menunjukkan bahwa para vendor perlu memperhatikan keamanan cyber ketika mengembangkan perangkat IoT mereka. Meskipun demikian, perangkat apapun yang di kontrol melalui aplikasi dan terkoneksi bisa dipastikan memiliki setidaknya satu masalah keamanan," ujar ujar Victor Alyushin, Security Researcher di Kaspersky Lab melalui keterangan resminya, Selasa (17/11/2015).

"Para penjahat mungkin dapat mengeksplotasi beberapa isu ini sekaligus, inilah yang menjadi alasan mengapa para vendor perlu segera memperbaiki masalah yang muncul – bahkan bagi masalah yang dianggap kurang begitu penting sekalipun. Masalah yang timbul perlu diselesaikan sebelum produk tersebut diluncurkan ke pasar, karena tentunya akan lebih sulit untuk memperbaikinya ketika sudah terjual ke ribuan pemilik rumah,” sambungnya.

Sebuah kamera yang digunakan memonitor bayi dalam percobaan ini juga dapat memberi kesempatan bagi hacker untuk terhubung dengan kamera serta audio dan dapat memperhatikan apa yang terekam melalui kamera tersebut dengan menggunakan jaringan yang sama dengan pemilik kamera tersebut.

Di sisi lain, kamera jenis lainnya yang berasal dari vendor yang sama justru memungkinkan hacker untuk mencuri password sang pemilik serta mengambil root password dari kamera tersebut dan memodifikasi firmware kamera.

Parahnya, seorang hacker tidak perlu berada pada jaringan yang sama dengan korban ketika berhadapan dengan mesin pembuat kopi yang dapat dikontrol melalui aplikasi.

Percobaan yang dilakukan pada mesin pembuat kopi menunjukkan bahwa alat tersebut mengirimkan informasi yang tidak terenkripsi dalam jumlah yang cukup bagi hacker untuk menyingkap keseluruhan password dari jaringan WiFi sang pemilik.

(isk/dew)