Sukses

Qlapa, Tempat Jual Beli Kerajinan Tangan Unik Asli Indonesia

Di Qlapa, pengunjung dapat membeli produk handmade yang unik langsung dari pembuatnya yang berasal dari seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Melihat tren kerajinan tangan Indonesia kian mendapat apresiasi dari pasar lokal dan internasional, sejumlah kreator muda Tanah Air menghadirkan Qlapa, situs marketplace online khusus untuk produk handmade dan kerajinan tangan lokal.

Di sini, pengunjung dapat membeli produk handmade yang unik langsung dari pembuatnya yang berasal dari seluruh Indonesia. Hingga saat ini, Qlapa menjual ribuan produk kerajinan tangan yang berasal dari ratusan penjual lokal.

Setiap transaksi di Qlapa juga akan menggunakan sistem yang diotomisasi dan menggunakan rekening bersama, sehingga pembeli bisa melakukan transaksi dengan lebih nyaman dan terjamin keamanannya.

Selain itu, sistem ini juga dilengkapi penghitungan ongkos kirim serta manajemen pemesanan yang rapi, sehingga penjual di sisi lain bisa berjualan dengan lebih efisien dan fokus pada membuat produk yang berkualitas.

Fitur-fitur lain yang ada di Qlapa juga dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan perilaku jual beli produk handmade yang sering terjadi. Penjual bisa menawarkan variasi produk jika produknya punya banyak variasi warna. Ada juga fitur kustomisasi yang memungkinkan penjual menerima pesanan custom dari penjual.

Penjual juga bisa menerima pesanan dalam bentuk pre-order jika penjual tersebut memang hanya membuat produk handmade-nya berdasarkan pesanan saja. Dengan begitu, penjual bisa menjual produk handmade-nya tanpa mendapat batasan, sedangkan pembeli bisa mendapatkan pilihan yang lebih banyak dan leluasa ketika sedang mencari produk dan berbelanja.

2 dari 3 halaman

Dorong Industri Lokal Lewat Teknologi

Dorong Industri Lokal Lewat Teknologi

Akan tetapi, Qlapa didirikan bukan cuma karena mengikut peluang dan tren yang ada. Meskipun lebih diterima oleh masyarakat, Benny Fajarai selaku CEO dan co-founder Qlapa melihat bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi di industri kerajinan tangan Indonesia.

Pertama, meskipun sering laku dan meningkatkan awareness dan penjualan, bazaar dan pameran memerlukan biaya yang besar dan hanya dilakukan sesekali. Itu juga belum menghitung faktor keterbatasan waktu dan jarak. Pengrajin lokal sendri akhirnya berusaha memasarkan produknya di berbagai tempat secara online seperti media sosial dan marketplace lain.

Tapi, media sosial sendiri memang tidak diperuntukkan untuk kegiatan jual beli, sehingga pengrajin ini mau tidak mau harus melakukan beberapa hal yang sama terus menerus ketika mengelola transaksi atau tokonya. Belum lagi penjual pada dasarnya berjualan secara terpisah, sehingga pembeli harus menghabiskan waktu lama untuk melakukan pencarian secara terpisah.

3 dari 3 halaman

Menyediakan Sistem yang Sesuai

Menyediakan Sistem yang Sesuai

Bila pengrajin masuk ke marketplace online populer mungkin bisa memberikan otomasi yang dibutuhkan. Tapi di saat yang sama mereka harus bersaing dengan produk-produk lain yang diproduksi secara massal. Padahal, produk handmade adalah produk yang punya keunikan sendiri, dan akan sulit bersaing dengan barang produksi massal jika harus dibandingkan langsung di satu platform yang sama.

Akibatmya. pembeli yang awam mengenai produk handmade akan lebih memilih produk yang diproduksi massal, sedangkan pembeli yang memang menyukai produk handmade kesulitan mencari produk handmade yang mereka cari karena ada di tengah ratusan produk lain. Belum lagi sistem marketplace populer di Indonesia belum sesuai dengan perilaku jual beli produk handmade.

Karena melihat masalah itulah, Qlapa ingin menyediakan satu tempat di mana seluruh pengrajin lokal di Indonesia bisa berjualan bersama di satu tempat dengan sistem yang sesuai dengan mereka. Sementara pembeli yang ingin mencari produk handmade yang unik bisa mencari produk yang mereka butuhkan dengan nyaman dan mudah.

“Melalui Qlapa, kami juga berharap kerajinan lokal Indonesia dapat menjangkau pasar yang lebih luas baik skala nasional maupun internasional,” ujar Benny melalui keterangan resminya, Jumat (20/11/2015).

(isk/cas)