Sukses

Robot Ini Pandu Orang-orang yang Kebingungan di Bandara

Robot ini hadir untuk membantu para penumpang sampai ke lokasi di bandara tepat pada waktunya untuk penerbangan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Melihat bagaimana musim perjalanan tersibuk tahun ini, akan menjadi waktu yang tepat bagi robot pemandu di bandara untuk membantu para wisatawan yang terlihat lelah dan stres.

Dikutip dari Slash Gear, Selasa (1/12/2015), itulah yang Örebro University lakukan sebagai bagian dari penelitian mereka dengan robot bernama Spencer di Schiphol Amsterdam Airport.

Bandara internasional ini dikenal memiliki tata letak terminal yang membingungkan untuk arah, sehingga robot yang dilengkapi peta terperinci, bertujuan untuk membantu para penumpang sampai ke lokasi di bandara tepat pada waktunya untuk penerbangan mereka.

Pemimpin proyek Örebro University, Achim Lilienthal, menjelaskan bahwa tujuannya adalah membuat Spencer cukup pintar untuk menjadi pengarah dalam halangan-halangan temporer, seperti troli bagasi yang diletakkan sembarangan atau sekelompok orang-orang yang berkerumun.

Namun, sulit untuk mengetahui berapa lama kendala ini akan berlangsung atau berada di tempat tertentu, yang pada gilirannya membuat para robot lebih sulit mengidentifikasi lokasinya sendiri.

Baca Juga

Dengan peta navigasinya, Spencer memiliki mata berkemampuan laser dengan rentang pencarian luas, yang membantu mengetahui ke mana seseorang harus pergi, serta mengidentifikasi kelompok manusia.

Ia tidak hanya telah diajarkan untuk tidak menabrak sekelompok orang dan pergi berkeliling saja, tetapi juga akan memeriksa pengikutnya untuk memastikan mereka tidak tertinggal di belakang.

"Teknologi ini bisa digunakan di semua robot yang ditujukan untuk berinteraksi dengan manusia. Truk otonomos, misalnya, akan lebih banyak diterima jika mereka berfungsi lebih baik dalam berinteraksi dengan manusia," tambah Lilienthal.

Spencer bertugas di bandara sejak Senin (30/11/2015) kemarin, tetapi hanya untuk percobaan selama satu minggu. Setelah peneliti mempelajari hasilnya dan mengerjakan perbaikannya, robot tersebut secara resmi akan mulai bertugas pada bulan Maret 2016 mendatang.

(why/cas)