Liputan6.com, Jakarta - Shopee bisa dibilang menjadi pemain baru di ranah e-commerce Tanah Air. Startup asal Singapura ini bahkan mengklaim layanan belanja online yang ditawarkannya mengusung konsep mobile marketplace, khusus dari konsumen-ke-konsumen (C2C).
Dengan `mengawinkan` elemen media sosial, pembeli atau penjual bisa langsung berinteraksi tanpa perlu repot berhubungan di luar aplikasi Shopee.
Shopee menghadirkan fitur `Live Chat` yang menjadikannya berbeda dengan perusahaan e-commerce lainnya. Lewat fitur Live Chat ini, pembeli bisa langsung berbicara dengan penjual untuk bisa nego barang yang hendak dibeli.
Chris Feng, Chief Executive Officer Shopee menjelaskan, hadirnya fitur ini sangat memudahkan pengguna Shopee, mengingat di aplikasi atau situs e-commerce lainnya para pembeli harus menyimpan nomor telepon penjual terlebih dahulu untuk berhubungan langsung.
Baca Juga
"Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbelanja dan berkomunikasi sesuai dengan kenyamanan mereka. Dirancang untuk mewujudkan social commerce platform, Shopee mengintegrasikan fitur sosial mencakup fungsi hashtag, yang memungkinkan pengguna mencari tren barang/produk yang sedang populer atau untuk mengikuti tren terbaru secara mudah," tutur Feng saat peluncuran Shopee di XXI Lounge, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Ditambahkan Feng, para pengguna Shopee juga akan menerima update secara real-time, sama dengan platform media sosial lainnya.
Saat ini, Shopee telah diunduh lebih dari 4 juta kali dan memiliki lebih dari 600 ribu pengikut. Untuk pasar Indonesia sendiri, aplikasi yang merupakan anak dari perusahaan Garena ini telah dirilis sejak Juni 2015 dan telah menggandeng 1,3 juta pengguna di Indonesia.
Anda bisa mengunduhnya secara gratis di App Store dan Google Play Store.
(Jek/Isk)