Liputan6.com, Jakarta - Langkah Microsoft dengan menghadirkan universal apps di sistem operasi Windows 10, nyatanya masih mendapat kritikan dari beberapa pihak. Tidak tanggung-tanggung, mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer diketahui tidak setuju dengan keputusan Microsoft tersebut.
Informasi ini sendiri diketahui pertama kali dari laporan Bloomberg beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tahunan pemegang saham, Ballmer dengan tegas mengatakan bahwa universal apps tidak mampu mengatasi kekurangan aplikasi mobile di smartphone Windows.
"Penggunaan universal apps itu tidak akan berhasil," tegas Ballmer, seperti dikutip dari laman The Verge, Sabtu (5/12/2015). Lebih lanjut Ballmer menuturkan bahwa alih-alih mengembangkan aplikasi sendiri, seharusnya Windows Phone bisa menjalankan aplikasi Android.
Baca Juga
Baca Juga
Tak hanya itu, Ballmer juga mengecam pelaporan pendapatan layanan cloud Microsoft yang dianggap sebagai omong kosong. Menurutnya, Microsoft seharusnya melaporkan pendapatan bukan hanya kunci metrik.
Sekadar informasi, saat ini Ballmer memang diketahui sebagai salah pemegang saham individual terbesar di Microsoft. Oleh karena itu, tak heran dia cukup kritis terhadap keputusan perusahaan. Terlebih, Ballmer memang pernah terjun langsung memimpin Microsoft.
Kendati demikian, Microsoft sendiri menerima dengan baik masukan dan kritik dari Ballmer. "Microsoft menikmati dialog reguler dengan Steve dan sangat menyambut baik masukan serta umpan baliknya. Hal ini juga berlaku untuk investor lainnya," pungkas Chris Suh, Microsoft General Manager for Investor Relations.
Advertisement
(Dam/Isk)