Liputan6.com, Nevada: Semangat untuk mendukung kelestarian ligkungan dan memanfaatkan sesuatu yang terbuang terus hidup dan berkembang. Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan di Nevada, Amerika Serikat, tengah mengembangkan energi biodiesel yang berasal dari sisa-sisa ayam potong.
Para peneliti yang terdiri dari Mano Misra, Susanta Mohapatra, Narasimharao Kondamudi, dan Jason Strull ini memanfaatkan limbah seperti, bulu, darah dan jeroan untuk diubah menjadi energi. Sebelumnya, limbah tersebut diproses dalam temperatur uap yang tinggi untuk menciptakan apa mereka sebut sebagai feather meal atau bubuk bulu.
Seperti dilansir LiveScience, selama ini feather meal hanya hanya digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk, karena kendungan protein dan nitrogen yang tinggi. Namun yang membuat feather meal berpotensi menjadi energi alternatif adalah kandungan lemaknya. Untuk mengekstrak lemak ini para ilmuwan menggunakan air rebusan dan kemudian memprosesnya menjadi biodiesel.
Gagasan ini bermula dari banyaknya limbah yang ditinggalkan industri unggas di AS. Feather meal yang telah diekstrak ini juga akan menjadi semakin baik untuk pupuk dan pakan ternak.(AND)
Para peneliti yang terdiri dari Mano Misra, Susanta Mohapatra, Narasimharao Kondamudi, dan Jason Strull ini memanfaatkan limbah seperti, bulu, darah dan jeroan untuk diubah menjadi energi. Sebelumnya, limbah tersebut diproses dalam temperatur uap yang tinggi untuk menciptakan apa mereka sebut sebagai feather meal atau bubuk bulu.
Seperti dilansir LiveScience, selama ini feather meal hanya hanya digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk, karena kendungan protein dan nitrogen yang tinggi. Namun yang membuat feather meal berpotensi menjadi energi alternatif adalah kandungan lemaknya. Untuk mengekstrak lemak ini para ilmuwan menggunakan air rebusan dan kemudian memprosesnya menjadi biodiesel.
Gagasan ini bermula dari banyaknya limbah yang ditinggalkan industri unggas di AS. Feather meal yang telah diekstrak ini juga akan menjadi semakin baik untuk pupuk dan pakan ternak.(AND)