Liputan6.com, Bandung - Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi kian berkembang, tak terkecuali di bidang pertahanan. Maka dari itu, sudah seharusnya teknologi pertahanan diperbarui dan ditingkatkan lebih baik lagi.
Dan seperti yang kita ketahui bersama, pertahanan sangat berperan penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Saat ditemui usai acara demo produk PT Hariff Daya Tunggal Engineering di Bandung, Senin (07/12/2015), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh terus-terusan tertinggal oleh negara lain, termasuk di bidang pertahanan dan militer.
"Jangan terus-terusan ketinggalan sama negara lain," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005 tersebut.
Baca Juga
Terkait demo produk yang ditampilkan di hadapannya, pria lulusan Akademi Militer tahun 1974 itu mengatakan bahwa produk tersebut masih harus diuji coba kembali.
"Ini kan saya baru dateng sekali. Berikutnya mau dicoba lagi. Kan masih harus dicoba. Yang udah jalan aja diuji coba terus, apalagi yang belum jalan," jelas Menteri Pertahanan ke-25 itu.
Lebih lanjut ia berujar bahwa seandainya memang produk tersebut layak, akan diaplikasikan secepat mungkin untuk kepentingan pertahanan, namun dengan melihat faktor kesiapan lainnya juga.
Adapun teknologi yang dipamerkan adalah Battlefield Management System (BMS). BMS sendiri sudah diuji coba pada Oktober 2014 lalu, yaitu di dalam Panser Anoa, di dalam Tank Marder, dan di dalam Main Battle Tank (MBT).
(Why/Isk)