Sukses

Zuckerberg Angkat Bicara soal Pernyataan Ekstrem Donald Trump

Mark Zuckerberg mendesak dunia untuk tidak "menyerah pada sikap sinis" seorang fanatik seperti Donald Trump.

Liputan6.com, Jakarta - Mark Zuckerberg mendesak dunia untuk tidak "menyerah pada sikap sinis" seorang fanatik seperti Donald Trump yang menyerukan agar umat Islam dilarang memasuki Amerika Serikat.

Beberapa jam lalu pada hari ini, Kamis (10/12/2015), sebagaimana dikutip dari Tech Crunch, pria yang akrab disapa Zuck itu menuliskan, "Saya ingin menambahkan suara saya dalam mendukung Muslim di komunitas kita dan di seluruh dunia ... Sebagai pemimpin Facebook, saya ingin Anda tahu bahwa Anda selalu diterima di sini (Amerika Serikat) dan kami akan berjuang untuk melindungi hak-hak Anda."

Menurut pantauan tim Tekno Liputan6.com, dukungan suami dari Priscilla Chan tersebut telah dibagikan 80 ribu kali dan mengantongi 600 ribu jempol. Sejumlah pengguna Facebook pun turut berkomentar.

Talal Athar, misalnya, sebagai seorang Muslim, ia mengucapkan terima kasih atas pernyataan Zuck dan menyampaikan salam.

Lalu ada juga pengguna Facebook bernama David Singleton yang bercerita bahwa ia pernah bekerja sama dengan banyak Muslim dan menurutnya, Muslim merupakan pekerja keras dan sangat baik.

Ia merasa diperlakukan oleh teman-teman Muslim-nya dengan penuh hormat. Begitu juga dengannya yang merupakan seorang penganut Kristen, ia memperlakukan teman-teman Muslim-nya dengan penuh hormat pula.

Sebelumnya diketahui bahwa Donald Trump, calon kandidat presiden Amerika Serikat (AS) yang diusung Partai Republik, membuat sebuah pernyataan kontroversial. Ia meminta aparat AS untuk melakukan penutupan akses masuk bagi Muslim secara total dan menyeluruh, setelah insiden penembakan massal di San Bernardino, California.

Pernyataan ini dianggap paling ekstrem setelah sebelumnya ia konsisten dengan serangannya terhadap imigran dalam tiap kampanye.

Berikut ini pernyataan lengkap dari Mark Zuckerberg.

I want to add my voice in support of Muslims in our community and around the world.After the Paris attacks and hate...

Posted by Mark Zuckerberg on Wednesday, December 9, 2015


(Why/Isk)