Liputan6.com, New York: Apa yang ada di pikiran Anda saat melihat robot yang dilengkapi dengan gamelan, alat musik klasik khas Indonesia? GamelaTron, tentunya. Kecintaan terhadap musik dan robot mendorong musisi asal Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Eric Singer dan Taylor Kuffner untuk membuat orkestra robot gamelam pertama di dunia.
Didasari orkestra tradisional Jawa dan Bali, GamelaTron adalah hasil kolaborasi antara League Electronic Musical Urban Robots (LEMUR) yang berbasis di Brooklyn, dan musisi dari daerah yang sama. "GamelaTron adalah koleksi instrumen musik Indonesia yang dikenal dengan nama gamelan. Kami menambahkan 'tron' di belakang nama alat musik itu hingga terdengar seperti alat musik gamelan versi elektroniknya," tutur Singer yang juga merupakan pendiri LEMUR.
Seperti dilansir Reuters Kamis (30/7), orkestra gamelan sudah ada sejak abad ke-13. Gending, silofon, drum, gong, dan lonceng adalah bagian dari gamelan. Beberapa di antara instrumen yang dipakai pada GamelaTron itu telah berusia lebih dari 100 tahun. Kendati demikian, orkestra ini tetap memiliki sentuhan modern, yakni dimainkan oleh robot.
Meski diberi istilah robot, sebenarnya tak ada robot berbentuk manusia dalam orkestra ini. Melainkan 117 lengan mekanik yang disambungkan dan dikontrol dari komputer jinjing atau laptop. Lengan buatan inilah yang bertugas memainkan musik.
Menurut Singer, otak setiap instrumen berada pada sebuah prosesor mikro atau komputer yang sangat kecil. Prosesor inilah yang menginterpretasi sinyal musik yang bisa datang dari komputer, keyboard, atau instrumen musik elektronik lainnya. Prosesor mikro ini kemudian mengatur rangsangan elektrik yang dilanjutkan ke berbagai peralatan elektromekanik.
Layaknya artis yang baru naik daun, GamelaTron tengah disibukkan oleh kegiatan promosi musik. Selain itu, orkestra ini juga sudah memiliki penggemar setia. GamelaTron pun telah mengadakan pertunjukan di puluhan tempat di New York, Pennsylvania, Connecticut, dan Maryland, AS, sejak dibentuk tahun lalu.(AND)
Didasari orkestra tradisional Jawa dan Bali, GamelaTron adalah hasil kolaborasi antara League Electronic Musical Urban Robots (LEMUR) yang berbasis di Brooklyn, dan musisi dari daerah yang sama. "GamelaTron adalah koleksi instrumen musik Indonesia yang dikenal dengan nama gamelan. Kami menambahkan 'tron' di belakang nama alat musik itu hingga terdengar seperti alat musik gamelan versi elektroniknya," tutur Singer yang juga merupakan pendiri LEMUR.
Seperti dilansir Reuters Kamis (30/7), orkestra gamelan sudah ada sejak abad ke-13. Gending, silofon, drum, gong, dan lonceng adalah bagian dari gamelan. Beberapa di antara instrumen yang dipakai pada GamelaTron itu telah berusia lebih dari 100 tahun. Kendati demikian, orkestra ini tetap memiliki sentuhan modern, yakni dimainkan oleh robot.
Meski diberi istilah robot, sebenarnya tak ada robot berbentuk manusia dalam orkestra ini. Melainkan 117 lengan mekanik yang disambungkan dan dikontrol dari komputer jinjing atau laptop. Lengan buatan inilah yang bertugas memainkan musik.
Menurut Singer, otak setiap instrumen berada pada sebuah prosesor mikro atau komputer yang sangat kecil. Prosesor inilah yang menginterpretasi sinyal musik yang bisa datang dari komputer, keyboard, atau instrumen musik elektronik lainnya. Prosesor mikro ini kemudian mengatur rangsangan elektrik yang dilanjutkan ke berbagai peralatan elektromekanik.
Layaknya artis yang baru naik daun, GamelaTron tengah disibukkan oleh kegiatan promosi musik. Selain itu, orkestra ini juga sudah memiliki penggemar setia. GamelaTron pun telah mengadakan pertunjukan di puluhan tempat di New York, Pennsylvania, Connecticut, dan Maryland, AS, sejak dibentuk tahun lalu.(AND)