Sukses

Toshiba Bakal Rumahkan 7.000 Karyawan?

Sebagian besar yang dipecat bekerja di divisi lifestyle, dan diketahui memang bergerak memproduksi produk elektronik untuk konsumen.

Liputan6.com, Tokyo - Kabar perusahaan teknologi yang merumahkan karyawannya demi efisiensi kinerja perusahaan, saat ini memang sudah terdengar biasa. Bahkan, hal itu berlaku lumrah bagi Toshiba.

Baru-baru ini, perusahaan teknologi asal Negeri Sakura tersebut dilaporkan akan melakukan PHK karyawan dalam jumlah yang cukup besar yakni 7.000 karyawan.

Menurut yang dilaporkan Reuters dari Nikkei, Selasa (15/12/2015), jika dilihat dari persentase karyawan yang terkena dampak PHK, sebagian besar bekerja di divisi lifestyle. Divisi tersebut diketahui memang bergerak memproduksi produk elektronik untuk konsumen.

Ini bukan pertama kalinya Toshiba diketahui mencoba untuk mangkir dari divisi tersebut. Sebelumnya, Toshiba bahkan sempat berencana untuk keluar dari bisnis lini televisinya dan menjual pabriknya di luar negeri. Indonesia pun termasuk menjadi salah satu negara yang mengalami hal itu.

Selain itu, mereka juga berencana untuk menurunkan biaya operasional pabriknya yang berlokasi di wilayah Ome, Tokyo secara drastis. Pabrik itu, lagi-lagi, diketahui merupakan pabrik produsen perangkat televisi dan komputer.

Presiden dan CEO Toshiba Corporation Hisao Tanaka saat konferensi pers pengunduran dirinya di Tokyo, Selasa (21/7/2015). Tim peneliti menemukan penyimpangan pencatatan keuntungan perusahaan yang dilakukan Tanaka dari tahun 2008. (Reuters/Thomas Peter)

Sampai saat ini, pihak Toshiba Jepang belum memberikan respon mengenai isu tersebut. Namun yang pasti, Toshiba memang tengah dirundung banyak masalah.

Apalagi, sebelumnya terdapat kasus serius yang melibatkan CEO Hisao Tanaka dan beberapa petinggi lain. Per Juli 2015, mereka pun telah lengser karena kasus yang melibatkan mereka termasuk ke dalam skandal akuntasi terbesar di Jepang.

Posisi Tanaka sementara digantikan oleh Direktur Masashi Muromachi. Tim penyelidik independen menemukan bahwa Tanaka mengetahui bahwa perusahaan memanipulasi laporan keuntungannya dengan nilai mencapai US$ 1,2 miliar selama beberapa tahun terakhir.

Muromachi dianggap bersih untuk memimpin Toshiba dalam menghadapi gejolak saat ini, sebelum menyerahkan kendali kepada penggantinya.

(Jek/Isk)

Video Terkini