Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertahan dari 'serangan' kritik selama lebih dari satu tahun, Facebook akhirnya membuat perubahan besar terkait kebijakan nama asli bagi penggunanya.
Terhitung mulai Selasa kemarin, 15 Desember 2015, pengguna Facebook akan melihat sistem baru yang dapat digunakan untuk melaporkan nama-nama palsu bersama dengan sistem baru yang menanggapi laporan tersebut.
Dikutip dari The Verge, Rabu (16/10/2015), sistem ini juga meliputi kanal dukungan khusus untuk masalah LGBTQ, nama non-Barat, dan kasus menguntit (stalking) atau penyalahgunaan.
Sistem baru ini akan segera menyebar di Amerika Serikat, lalu meluas ke wilayah lainnya di dunia, tergantung pada umpan balik dari peluncuran di negeri Paman Sam tersebut.
Pertama kali digulirkan pada Oktober 2015, sistem baru ini dirancang untuk menyaring sebagian besar laporan palsu, kemudian memberikan perhatian lebih terhadap keluhan yang masuk.
Baca Juga
"Kami menyadari pentingnya kebijakan ini bekerja bagi semua orang, terutama bagi masyarakat yang terpinggirkan atau menghadapi diskriminasi," tulis Facebook.
Untuk melakukannya, sistem baru ini pertama memerlukan informasi lebih lanjut ketika melaporkan seseorang yang menggunakan nama palsu, dan menawarkan pilihan terpisah untuk penipu, karakter rekaan, atau nama yang sifatnya masih terduga.
Setelah laporan diajukan, pengguna yang bersangkutan akan diberi tahu dan memiliki waktu seminggu untuk menanggapinya sebelum tindakan lebih lanjut diambil.
Kemudian Facebook juga telah membangun sebuah tim dukungan khusus yang ditujukan untuk membantu pengguna melalui proses, yang memberikan perhatian secara personal terhadap proses yang cenderung melibatkan mekanisme tertentu.
Perlu dicatat bahwa sistem baru tersebut tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan nama asli itu sendiri, dan pengguna masih akan diharuskan untuk menggunakan nama yang sama di Facebook, yang mereka gunakan dalam kehidupan nyata.
Namun, Facebook tengah bertaruh bahwa proses baru ini akan mengarah pada banyak kekhawatiran dan membuka pintu untuk perbaikan lainnya di masa depan.
"Sepanjang proses ini, kami akan terus membahasnya secara berkelanjutan dengan komunitas Facebook, sehingga mereka dapat berbagi gagasan pada perbaikan yang mereka ingin lihat," tandas Facebook.
(Why/Isk)