Sukses

Tencent Rampungkan Akuisisi Riot Games

Raksasa teknologi Tiongkok, Tencent Holdings baru saja menyelesaikan akuisisi Riot Games, pengembang di balik League of Legends.

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa teknologi Tiongkok, Tencent Holdings baru saja menyelesaikan akuisisi Riot Games, pengembang di balik permainan eSports yang mendunia, League of Legends.

Permainan tersebut, menurut Superdata Research, yang dikutip dari Fortune, Kamis (24/12/2015), memiliki lebih dari 100 juta pemain setiap bulannya, yang menghasilkan sekitar US$ 1,5 miliar per tahun bagi para pengembang berbasis di Los Angeles.

Tencent Holdings mengakuisisi 93 persen saham Riot Games pada Februari 2011 lalu, yang nilainya dilaporkan mencapai US$ 400 juta. Menurut Patrick Walker, analis di perusahaan riset EEDAR, pada saat itu Riot Games bernilai US$ 500 juta.

"Dengan perkiraan EEDAR bahwa pendapatan League of Legends lebih dari US$ 1 miliar per tahun, ini berarti bahwa nilai Riot Games secara signifikan lebih tinggi dari US$ 1 miliar dan Tencent akan membelanjakan banyak uang untuk sisa 7 persen saham Riot Games," jelas Walker.

Sejak awal Tencent telah melihat potensi atas permainan pertempuran multiplayer online tersebut. Buktinya, Tencent menandatangani kesepakatan untuk mendistribusikan League of Legends ke Tiongkok pada November 2008 dan membuat investasi awal di Riot Games pada 2009.

Dan ternyata, para gamers Tiongkok menyukai League of Legends. Permainan ini diklaim memiliki 85 juta pengguna aktif bulanan, dan setidaknya 40 juta di antaranya berada di Tiongkok. Demikian menurut perkiraan dari perusahaan riset Newzoo.

"Dua tahun lalu, Tencent secara tidak langsung menyatakan bahwa lebih dari setengah pemain League of Legends berasal dari Tiongkok. Ini adalah permainan pertempuran multiplayer online terkemuka di Tiongkok dan waralaba terbesar eSports," kata CEO Newzoo Peter Warman.

Lebih lanjut, Warman percaya bahwa Tencent memiliki tiga prioritas utama, yaitu menumbuhkan pangsa pasar game Barat secara keseluruhan, menumbuhkan pasar mobile game global, dan mendominasi eSports di Tiongkok.



(Why/Isk)