Liputan6.com, Jakarta - Saat ini sebagian besar dari kita tentunya tengah menyaksikan transformasi di mana konten video yang dibuat, bisa langsung didistribusikan, dan kemudian dapat menghasilkan uang.
Pergeseran inilah yang telah dibawa oleh meningkatnya popularitas konten over-the-top dan layanan video streaming. Cooper Smith yang dikenal sebagai BI Intelligence Research Senior Analyst mengklaim bahwa minat masyarakat akan tayangan TV mulai menurun, tapi broadband terus meningkat.
Smith juga mengatakan bahwa layanan video streaming telah menjadi mainstream, dan mengancam layanan TV kabel.
Dengan layanan video streaming, pengguna dapat menyaksikan video favorit dimanapun dan kapanpun dari perangkat mobile. Demikian seperti dikutip dari laman Business Insider, Kamis (24/12/2015).
Baca Juga
Fenomena ini mulai terlihat di Indonesia, mengingat jaringan 4G LTE perlahan demi perlahan mulai menyebar ke sejumlah kota di Tanah Air.
Senior Vice President LTE Project Telkomsel, Hendri Mulya Syam, sempat menuturkan bahwa perubahan paling mencolok dari adanya layanan 4G LTE adalah konten yang paling banyak diminati yaitu menonton video secara online (video streaming).
"Sejak menggunakan 4G, terjadi perubahan kebiasaan di kalangan pengguna. Sekarang kebanyakan layanan 4G digunakan untuk video streaming, sedangkan sisanya untuk musik streaming dan mengakses media sosial," katanya beberapa waktu lalu di Wisma Mulia, Jakarta.
Sekitar 65 persen dari 800 ribu pelanggan 4G Telkomsel diketahui mengakses video streaming. Konsumsi video online, sambung Hendri, diyakini akan semakin tumbuh.
Pasalnya, berbagai layanan internet populer seperti Facebook dan Twitter, juga semakin banyak menyuguhkan konten video.
(Isk/Cas)Â