Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara yang dikenal sebagai salah satu negara paling tertutup di dunia, ternyata tidak menutup diri terhadap perkembangan teknologi. Nyatanya, negara yang saat ini dipimpin oleh Kim Jong-Un tersebut memiliki sistem operasi komputer sendiri.
Mengutip informasi dari laman Engadget, Selasa (29/12/2015), sistem operasi berbasis Linux tersebut diberi nama Red Star OS. Kendati berbasis open source, ternyata pemerintah Korea Utara tetap memberlakukan keamanan tingkat tinggi pada sistem operasi ini.
Salah satunya adalah pemberian watermark pada file yang ada di flash drive. Langkah ini dilakuan untuk dapat melacak kemungkinan file dari flash drive tersebut digunakan untuk hal-hal yang dianggap mengancam.
Selain itu, Red Star OS juga tidak mengenal modifikasi terhadap sistem. Sebab, tidak hanya pengamanan ekstra di file sistem kunci, namun sistem operasi ini dapat segera melakukan reboot pada  PC jika diketahui ada perubahan di file-filenya.
Baca Juga
Red Star OS juga dibekali dengan teknologi buatan asli Korea Utara, termasuk software antivirus dan peramban internet yang diarahkan ke server internal. Pengembangan teknologi enkripsinya pun dikembangkan secara khusus.
Jika menilik seluruh fitur yang ada di Red Star OS, tidak diragukan lagi bahwa sistem operasi ini termasuk yang paling aman. Namun, di sisi lain para peneliti merasa bahwa langkah ini dilakukan pemerintah Korea Utara untuk tetap menjaga wilayahnya terisolasi dari negara lain.
Advertisement
Tak hanya itu, beberapa analis juga menganggap bahwa Red Star OS ternyata memunculkan anomali sendiri. Dalam hal ini, adalah penggunaan software open source yang biasanya disertai dengan kebebasan untuk memodifikasi, nyatanya hal itu tidak terjadi di Red Star OS.
(Dam/Isk)